Mohon tunggu...
Hadiyan
Hadiyan Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar Universitas Muhammadiyah Jakarta Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Minat pada Studi Islam dan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Al-Quran Pelita Perjuangan

15 April 2023   10:34 Diperbarui: 15 April 2023   11:36 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumen Pribadi

Peringatan Nuzulul Quran (Penurunan Al-Quran) hendaknya tidak sekedar rutinitas, tetapi menjadi momentum bagi umat untuk mempelajari dan mentadabburinya. Al-Quran adalah kitab suci yang luar biasa.  Al-Quran adalah pelita perjuangan bagi umat Islam untuk terus berbenah menjadi umat terbaik.

Demikian di antara isi ceramah Peringatan Nuzulul Quran Prof. Dr. M. Din Syamsuddin di masjid al-Taqwa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), pada Selasa, 11 April, bertepatan dengan malam 21 Ramadan 1444 Hijriyah.

Menurut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akrab disapa pa Din itu, al-Qur'an adalah kitab hidayah pelengkap sesudah Allah SWT memberikan hidayah bentuk pertama yaitu kemampuan pendengaran (al-sam'), penglihatan (al-abshar), dan hati (al-afidah) saat penciptaan manusia. Al-Quran diturunkan oleh Allah untuk memperkuat hidayah pertama tadi sebagai potensi untuk membaca serta merenungkan semua ayat Allah baik yang terbentang di alam raya (al-afaq), maupun pada diri manusia (anfusihim). 

"Muhammad 'muda' membaca kondisi masyarakat Makkah yang jauh dari nilai-nilai religi, lalu menerima wahyu di Gua Hira untuk membaca dengan nama Allah sebagai sebuah solusi", tegas pa Din.

Pa Din yang juga anggota Badan Pembina Harian UMJ ini selanjutnya menyupport agar jamaah terdorong untuk mentadabburi al-Quran yang isinya luar biasa untuk membawa kemajuan umat. "Membaca al-Quran penting, tetapi memahami isi al-Quran jauh lebih penting", katanya. Pa Din kemudian mengingatkan bahwa isi al-Quran terkait masalah-masalah hukum, misalnya, tidak banyak, tetapi ayat-ayat yang menyuruh umat berfikir terkait sejarah umat masa lalu cukup banyak. Ia kemudian menyitir beberapa ayat al-Quran tentang umat Nabi Nuh, Nabi Hud, dan Nabi Sholeh yang Allah siksa karena sikap ingkar mereka kepada Allah. 

Di bagian akhir ceramahnya, Pa Din meminta agar UMJ merumuskan pembelajaran yang memasukan nilai-nilai al-Quran. "Rektor, Dekan, dan para Ketua Program Studi saya harapkan merumuskan hal ini", pesannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun