Imam al-Ghazali juga ada mengingatkan lebih berbahayanya lidah tinimbang perbuatan dosa anggota tubuh lainnya; bayangkan, jika anggota badan kita (tangan, kaki, mata) berbuat dosa  secara terbatas, maka lidah melampaui batas. Orang yang difitnah, keberadaannya tidak dalam jangkauan kaki dan tangan, juga tidak terlihat mata, tetapi dengan lidah, kehidupannya rusak gegara lidah si pendusta.
Mengambil deskripsi siksa di neraka ada orang yang disetrika punggung, lambung, dan jidatnya gegara menahan harta zakat (QS. 9:35), maka mudah membayangkan ada siksa neraka di mana bibir dan lidah digunting gegara dusta. Awas !
Na'udzu bi 'l-Lah.. Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H