KKN Back To Village Universitas Jember merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Universitas Jember dalam upaya mengurangi kegiatan mobilitas mahasiswa dan kegiatan berkerumun yang biasa dilakukan oleh mahasiswa ketika KKN. Sehingga Universitas Jember berinovasi dalam kegiatan KKN dengan menerjunkan mahasiswa KKN secara individu di daerahnya masing-masing. Sehingga dengan upaya tersebut dapat meminimalisir munculnya cluster baru KKN.
KKN Back do Village Universitas Jember ini dilakukan untuk yang ketiga kalinya, dalam pelaksanaannya terjadi beberapa kali pengunduran, karena seiring diberlakukannya PPKM Darurat oleh pemerintah pusat untuk membatasi mobilitas maupun interaksi secara langsung di masyarakat. Jadwal yang semula tanggal 15 Juli harus diundur menjadi tanggal 11 Agustus dan memangkas waktu kegiatan KKN yang semula 45 hari menjadi 30 Hari.
Dalam kegiatan KKN tersebut Universitas Jember menawarkan 5 Program unggulan yang meliputi: (1) Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat terdampak COVID 19, (2) Program Inovasi Teknologi atau Penanganan COVID 19, (3) Program Pemberdayaan Bumdes atau Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid 19, (4) Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi COVID 19, dan (5) Program Stunting dan Aki Akb.
Salah satu topik unggulan yang ditawarkan oleh pihak kampus yaitu Program Literasi Desa pada masa pandemi menjadi salah satu topik yang banyak dipilih oleh Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ. Salah satu sasaran dari kegiatan KKN ini difokuskan pada peningkatan aliterasi masyarakat, baik masyarakat umum, maupun anak sekolah dasar. Salah satu contoh program literasi desa pada masa pandemi Covid 19 adalah Hadi Wijaya, yang merupakan Mahasiswa KKN kelompok 77 dari Program Studi Ilmu Sejarah, FIB UNEJ.
Dalam kegiatan KKN tersebut Hadi melakukan kegiatan peletihan dan memperkenalkan aksara Sunda atau aksara ngalagena bagi siswa sekolah dasar. Menurut Hadi Wijaya, dengan memperkenalkan aksara Sunda bagi siswa sekolah dasar diharapkan siswa dapat mengenal, memperdalam dan lebih mencintai budayanya sendiri.
Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 1 September 2021 dengan diikuti oleh 3 peserta kelas KKN yang berasal dari 3 kelas yang berbeda mulai dari kelas 4-6 SD.
Pelatihan ini meliputi pengenalan Aksara Ngalagena yang meliputi huruf vokal dan huruf Konsonan, angka dalam aksara Sunda, dan penerapan pemahaman yang telah dipelajari melalui dilatih membuat nama masing-masing menggunakan aksara Sunda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H