Oleh: Hadiva Nur Fauziyyah (22010400031)
Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Mata Kuliah: Filsafat dan Etika Komunikasi
Dosen Pengampu: Dr. Nani Nurani Muksin, S.Sos, M.Si
Artikel ini dibuat untuk memenuhi kepentingan Ujian Tengah Semester
Fenomena yang terjadi saat ini masih ada mahasiswa yang mengabaikan etika sopan santun yang sudah menjadi pondasi bagi kehidupan perkuliahan. Dan salah satu faktor yang mempengaruhi  lunturnya  etika  sopan  santun  mahasiswa  dalam berperilaku  yakni  faktor  lingkungan akademik  yang  mengalami  perubahan  dan  lingkungan  pergaulan  sehari-hari.  Walaupun mengetahui bahwa etika  lebih  memperhatikan  sikap  bagaimana orang  yang lebih muda  menghargai  orang  yang  lebih  tua,  bukan hanya dalam komunikasi langsung tetapi juga komunikasi tidak langsung pun juga etika sangat dibutuhkan.(Abidin et al., 2023)
Komunikasi  tatap  muka  secara langsung, tidak lagi wajib dilakukan dengan adanya  penerapan  teknologi  dalam berkomunikasi. Beberapa  tahun  terakhir, banyak sekali perkembangan teknologi informasi  dan  komunikasi  secara cepat.  Hal ini berdampak pada   berbagai   aspek   kehidupan, termasuk  dunia pendidikan. Perkembangan  ini  membuat  sistem  pendidikan  online  menjadi  sangat popular,  terlebih  dalam  situasi  yang mengharuskan  kegiatan  pendidikan  non tatap  muka  karena  pandemik  covid 19. (Rachman & Jalil, 2020)
Menurut Keengwe & Georgina (2012:52) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perkembangan teknologi mengubah proses belajar mengajar. Pembelajaran berbasis (online) diperlukan sebagai sarana atau alat untuk pendukung proses pembelajaran saat ini. Salah satu pembelajaran jarak jauh yang dapat diimplementasikan pada mahasiswa adalah dengan video conference.(Hamid, 2016)
Ada berbagai media yang digunakan untuk melaksanakan meeting atau video conference, salah satunya adalah Zoom Meeting. Aplikasi Zoom adalah salah satu platform yang paling banyak digunakan belakangan ini, salah satu alasannya adalah layanan ini gratis dan memiliki fitur, salah satu fitur unggulannya adalah dapat berbagi layar yang dapat membantu proses pembelajaran. (Hamid, 2016)
Adapun keunggulan dari pembelajaran via Zoom adalah sebagai berikut: kapasitas ruang besar, kualitas video dan audio lebih baik, tersedia  banyak fitur  menarik. Mendukung sharescreen, fitur on/off video, tersedia di berbagai perangkat. Kelemahanya itu sebagai berikut: tidak tersedia Bahasa Indonesia, kuota boros, dan kurang aman.
Ada juga masalah berdasarkan penggunaan platform Zoom. Adapaun keterbatasan aplikasi Zoom, keterbatasan tersebut cenderung menghambat mahasiswa dalam proses belajar mengajar yaitu kurang efisiennya penggunaan aplikasi Zoom.
- Jaringan. Koneksivitas internet  sering menjadi alasan  dari  setiap mahasiswa yang melakukan aktifitas belajar mengajar melalui aplikasi zoom. Apabila jaringan lambat, proses pembelajaran akan terganggu baik mahasiswa maupun dosen.
- Pembatasan waktu penggunaan. Jika tidak upgrade ke versi premium, Zoom hanya bisa digunakan selama 40 menit.
- Kuota internet. Banyaknya mahasiswa yang terbebani dalam hal kuota internet, karena kemampuan tiap individu yang sangat berbeda. Tanpa kuota internet, proses pembelajaran tidak terlaksana dengan baik.
Namun, kecanggihan teknologi juga membawa dampak negatif, seperti perubahan etika komunikasi antara mahasiswa kepada dosen ketika pembelajaran melalui video conference. Etika dalam komunikasi sehari-hari diantaranya menjaga ucapan, sopan santun, efektif dan efisien serta saling menghargai. (Undari et al., 2022)
Etika komunikasi mahasiswa terlihat pada saat mengikuti pembelajaran melalui video conference, yakni:
- Disiplin waktu (tidak telat masuk kedalam video conference). Selalu menerapkan sikap disiplin dimanapun dan kapanpun kita berada. Ketika pembelajaran online, sebaiknya tidak terlambat untuk memasuki video conference. Pastikan laptop atau komputer sudah siap 10 menit lebih awal.
- Mahasiswa berpenampilan rapi dan sopan pada saat berlangsungnya kelas online (tidak memakai kaos). Sebagian besar dosen memandang mahasiswa yang memakai kaos bukan untuk menuntut ilmu, tetapi seperti akan main-main saja. Selain itu, kaos memberi kesan kurang keseriusan mahasiswa terhadap proses pendidikan. Kesopanan mahasiswa identik dengan baju atau kaos yang berkerah, kemeja, pakaian yang tidak ketat atau terbuka, serta bersepatu.
- Fokus pada kegiatan pembelajaran dan mematikan microphone saat tidak digunakan. Sering kali terdapat suara berisik bahkan bising yang terjadi pada saat berlangsungnya pembelajaran. Hal ini biasanya kelalaian dari sebagian mahasiswa karena meng-unmute atau lupa mematikan microphone.
- Mahasiswa ketika mengikuti video conference diharapkan menghidupkan kamera (on cam) selama pembelajaran berlangsung. Banyak mahasiswa yang sengaja tidak mengaktifkan kamera ketika dosen sedang menjelaskan materi. Walaupun tidak semua mahasiswa melakukannya, akan tetapi hal tersebut kurang etis untuk dilakukan. Lemahnya sinyal menjadi alasan mahasiswa tidak mengaktifkan kamera. Semestinya sebagai mahasiswa sudah paham betul akan fungsi menyalakan kamera saat jalannya perkuliahan. Menghidupkan kamera berfungsi membantu dosen untuk memantau mahasiswa agar tetap mengikuti perkuliahan.
- Ketika dosen bertanya kepada mahasiswa, mahasiswa merespon pertanyaan tersebut dengan jelas. Sebagian besar mahasiswa jika diberikan pertanyaan oleh dosen atau sesi tanya jawab, tidak ada yang menjawab bahkan mengabaikan dosen.
Oleh sebab itu, dari permasalahan tersebut sebagai mahasiswa seharusnya ber-etika baik dalam menghadapi situasi ini. Mahasiswa dapat melakukannya dengan beberapa cara, antara lain:
- Izin ketika tidak dapat melakukan sesuatu. Izin dalam video conference bisa dimaksudkan jika memiliki kendala jaringan dan tidak dapat menyalakan kamera atau join room, hal ini dapat disampaikan kepada dosen terlebih dahulu sebelum pembelajaran berlangsung.
- Mematikan microphone. Menyalakan microphone disarankan ketika sesi tanya jawab. Jika microphone tidak dapat menyala, kita bisa menggunakan fitur raise hand pada Zoom.
- Menjawab pertanyaan dosen. Sebagai mahasiswa harus aktif dalam perkuliahan, jika terdapat sesi tanya jawab diharapkan mahasiswa dapat menjawab, dalam hal ini mahasiswa dapat melakukan research sebelum perkuliahan agar dapat menjawab pertanyaan dosen.
Reference
Abidin, K., Studi, P., Islam, P., & Bone, I. (2023). Etika Komunikasi antara Mahasiswa dan Dosen dalam Interaksi Akademik melalui Media Digital Communication Ethic between Students and Lecturers in Academic Interaction through Digital Media. VI(I), 47--61.
Hamid, N. (2016). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM SEBAGAI MEDIAPEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MAHASISWA ILMUKOMUNIKASIUMIMAKASSAR. 1--23.
Rachman, E. S., & Jalil, M. (2020). Etika Komunikasi Islam dalam Kegiatan Pembelajaran Online. Ath Thariq Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 4(2), 192.
Undari, R., Muthali'in, A., & Prasetiyo, W. H. (2022). Etika komunikasi siswa dalam pembelajaran daring: Studi kualitatif pada pembelajaran PPKn. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 3(1), 62--74.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI