Derap langkah kaki terdengar berat menapak. Telapak kaki mungil meratapi berat kehidupan. Terhempas debu dan batu jalanan . Ialah si manusia pinggir jalan
Dialah si manusia pinggir jalan. Menapaki nasib nestapa suramnya kehidupan. Wajahnya kusam tak seindah memakai gincu. Bertahan hidup bermodalkan karung dan gancu
Dialah si manusia pinggir jalan. Selalu terpinggirkan oleh kerasnya kehidupan .Nasib seakan tak pernah memihak. Kepada mereka yang selalu terinjak - injak
Dialah si manusia pinggir jalan. Tertidur dengan beralaskan terpal di tengah malam yang dingin menusuk badan. Tak ada lagi harapan yang akan mereka dapatkan. Bertahanlah hai jiwa yang selalu terabaikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H