Belum saatnya kita mendapat pemimpin yang cerdasÂ
Hanya karena kita, kebanyakan dari kita
 Lebih memilih pemimpin bermental culasÂ
Demi sekantung berasÂ
Yang tak lugas lagi berkelas Jauh dari kata pantas
Belum saatnya kita mendapatkan pemimpin yang dapat mengerti
Mengerti akan apa yang dibutuhkan oleh negeri
Hanya karena kita, kebanyakan dari kita
Lebih memilih menjadi tahi daripada menjadi tahu
Sekalipun begitu, mereka tetap meragu
Apakah dia pantas memimpinku?
Tapi mereka tidaklah terlalu peduli
Yang penting kenyang walau hanya untuk sehari
Belum saatnya kita mendapat pemimpin yang cerdas
Hanya karena kita, kebanyakan dari kita
Lebih menyukai paras lucu namun bertabur akan dusta
Daripada seorang yang berintegritas namun bertabur akan intelektualitas
Ucapan orang - orang cerdas tak lagi digubris
Karena mereka lebih menyukai kebodohan
Daripada sebuah kecerdasan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H