Banjir kembali melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Selasa (21/1/2025), mengakibatkan kerusakan di berbagai wilayah dan melumpuhkan aktivitas masyarakat. Air mulai menggenangi wilayah Kota Purwodadi sejak Senin malam (20/1/2025) setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut tanpa henti. Genangan air meluas hingga hampir seluruh ruas jalan dalam kota tergenang banjir, termasuk area ikonik Bundaran Simpang Lima Purwodadi dan Alun-Alun Purwodadi. Kondisi ini tidak hanya menghambat aktivitas warga tetapi juga melumpuhkan sektor perdagangan di kawasan pusat kota.
Tidak hanya Kota Purwodadi yang terdampak, banjir juga melanda daerah sekitar seperti Candisari dan Cingkrong. Di wilayah ini, beberapa rumah warga mulai tergenang dengan ketinggian air mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa. Upaya warga untuk menyelamatkan barang-barang berharga dilakukan sejak malam, meski banyak yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Tanggul Jebol, Jalur Purwodadi-Semarang Putus
Di Kecamatan Gubug, bencana ini semakin parah dengan jebolnya tanggul di Desa Tinanding. Air yang meluap tidak hanya merendam jalan raya tetapi juga mengakibatkan terputusnya lalu lintas di jalur vital Purwodadi-Semarang. Banyak kendaraan yang terpaksa mencari rute alternatif, meskipun jalur-jalur lain juga mulai terganggu oleh genangan air. Situasi ini telah menyebabkan keterlambatan parah, baik untuk kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Kerusakan infrastruktur tidak berhenti di situ. Rel kereta api Jakarta-Surabaya yang melintasi Desa Papanrejo, Gubug, ikut terdampak. Amblasnya rel di lokasi tersebut membuat beberapa jadwal kereta terganggu, bahkan harus dialihkan ke rute lain. Kondisi ini memperpanjang perjalanan penumpang dan memicu keresahan di kalangan masyarakat.
Upaya Penanganan Banjir
Pemerintah Kabupaten Grobogan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan beberapa langkah tanggap darurat, termasuk pendirian posko pengungsian di sejumlah titik strategis. Namun, derasnya curah hujan serta kapasitas drainase yang kurang memadai menjadi tantangan besar untuk mengatasi banjir ini dengan cepat. Sampai hari ini, air masih terus menggenangi banyak wilayah dan sulit diprediksi kapan kondisi akan kembali normal.
Pemicu Banjir Purwodadi
Banjir yang melanda Purwodadi bukanlah kejadian pertama. Setiap tahun, wilayah ini kerap dilanda banjir saat musim hujan. Faktor utama yang memicu banjir ini adalah buruknya sistem drainase di kawasan perkotaan serta minimnya perhatian terhadap pengelolaan lingkungan. Pembangunan infrastruktur yang masif tanpa memperhatikan aspek pengelolaan air justru memperburuk keadaan.