Dengan pola pembinaan juga, kita dapat mencegah praktik-praktik pengaturan skor yang dampaknya bisa meruntuhkan semangat dan mental para pemain. Perlu ada sanksi tegas terhadap pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji seperti ini dengan membawa dan memprosesnya ke ranah hukum, tanpa pandang bulu apakah dia seorang pemain, pelatih, wasit/hakim, pengurus atau manajer.
Semua ini menjadi 'PR' dan tantangan tugas yang tidak ringan bagi siapa pun yang kelak terpilih menjadi Ketua Umum dan pengurus PSSI. Sudah saatnya diakhiri, masuknya personal kepengurusan yang semata-mata hanya untuk kepentingan pribadi, golongan atau kelompok tertentu. Sebaliknya, hanya yang benar-benar punya kemampuan dan visi/misi untuk mengembangkan dan memajukan persepakbolaan di tanah air termasuk tentu saja yang mampu menyusun dan merumuskan pola pembinaan standar pemain sepakbola-lah, yang pantas dipilih untuk memimpin dan menjadi pengurus PSSI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H