Mohon tunggu...
Hendri Adi Tanjung
Hendri Adi Tanjung Mohon Tunggu... -

Marsipature hutanabe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merah Putih

25 Februari 2012   03:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:54 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang saka merah putih,,
Kini trlihat kau mrintih,,
Merahnya merah,,
Brtahan dengan darah,,
Putihmu brcahaya,
D balut duka,,
Ternyta tak cukup hnya duduk brsinggasana,,
Untk kau agar brkibar,
Bnyak raga mati brjajar,
Kidung janda sdah tak trdengar,,
Tangis anak tanpa ayah sdah tak trdengar,,
Mrekalah yg pudar,,
Sang saka merah putih,,
Merahny berani, putihny suci,,
Bg mereka yg tlah lama mmbumi,,
Seiring gnerasi brdasi,,
Tangan2 mungil mudah dikibuli,,
Yang buta tentang pejabat tinggi bgtu mudah d bohongi,,
Yg akan datang tlah diwarisi,,
Diwarisi nama pngorupsi,,
Merah putih,
Tiangmu trtinggi,,
Digantungi dasi tk brhati,,
Di ratapi rakyat yg smakin tk mngerti,,
Bkan sekali,,
Dua kali,,
Bahkan brulang kali,,
Tetap korupsi tak trbasmi,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun