Freedom Writer merupakan film yang dirilis pada tahun 2007. Film ini mengisahkan tentang seorang guru bernama Erin yang mendapat tugas mengajar kelas integrasi di ruang 203 yang berisi anak berbagai ras selain kental dengan perbedaan anak-anak itu juga suka tawuran antar geng sebagai imbas kerusuhan rasial yang terjadi di Amerika.
Pada awal film diperlihatkan kerusuhan yang disebabkan oleh konflik rasial yang terjadi di kota Long Beach negara bagian California kerusuhan itu melibatkan ras Latin America dan juga ras Asia.
Erin adalah seorang guru yang baru diterima di SMA Woodrow Wilson dia ditugaskan mengajar di ruang 203 yang berisi anak dari berbagai ras Tak hanya itu kebanyakan dari mereka adalah siswa yang bermasalah dan memiliki rekam jejak yang buruk.
Karena kelas itu adalah kelas integrasi sebagai guru baru Erin dengan senang hati menerima tugas tersebut serta tidak mempermasalahkan latar belakang siswanya.
Erin tinggal bersama suaminya yang bernama Scott ia berprofesi sebagai arsitek di perusahaan ternama. Pada hari pertama Erin mengajar ia sangat bersemangat dan menyiapkan penampilan terbaiknya untuk menyambut para siswa.
Sesampainya disekolah Erin merasa aneh dengan kelasnya di ruang 203. Karena tidak seperti ruang kelas pada umumnya kondisinya berantakan banyak coretan di meja dan ada beberapa fasilitas yang rusak
Tak lama kemudian bel berbunyi para siswa masuk kekelas namun mereka bertindak tidak sewajarnya dan mereka tidak menghargai Erin sebagai guru.Lalu Erin mengabsen mereka.
Tak lama kemudian Jamal yang berasal dari ras Negroid berkelahi dengan Andre yang juga dari ras Negroid.
Hal itu membuat Arin panik sampai harus memanggil penjaga sekolah. Keributan itu sering terjadi di sekolahnya biasanya disebabkan karena saling ejek yang menyinggung ras yang satu dengan ras yang lainnya.
Kejadian itu membuat suami Erin hawatir. Begitu juga dengan ayah Erin bahkan Ayah Erin meminta agar Erin keluar sebagai guru dan bekerja di perusahaan tempat ayahnya.Tapi Erin menolak keinginan ayahnya dan tetap ingin jadi guru di kelas.
Suatu hari, Dia mencoba mengubah tempat duduk siswanya agar tidak ribut namun hal itu tidak berhasil.
Bahkan banyak dari mereka yang meninggalkan kelas.
Berlanjut:Â Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H