Mohon tunggu...
Hadi Suprapto
Hadi Suprapto Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Bukan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Otak Atik Hasil Verifikasi Administrasi Seleksi CPNS di Kabupaten Merangin

4 November 2018   10:51 Diperbarui: 5 November 2018   15:58 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu andai mereka nanti dapat lulus dengan murni jadi capeg, tidakkah justru cap titipan yang kadung tersebar menjadi hal yang tidak enak di didengar terhadap diri korban sekeluarga yang 138 orang tersebut? Kasian kan? Yang tidak profesional siapa, mereka ikut kena getahnya... Sudah misalnya syukuran di rumah, eehe tetangga ada yang bisik-bisik... (Tapi bisa juga tidak usah digubris).

Yang selanjutnya, masyarakat akan melegitimasi bahwa Kepala Daerah/Pemerintah masih belum bisa move on dari kebiasaan lama terkait rekrut-rekrut semacam ini. Wibawa Pemerintah daerah seolah hari ini jadi bahan taruhan, apalagi penulis cari-cari (mudah-mudahan salah) ternyata insiden serupa -pengumuman ulang- tak ada di daerah lain. 

Kalau kita flash back kebelakang sejenak, Penulis yakini, pembaca berita khususnya yang di Kabupaten Merangin masih ingat dengan Proses Pengangkatan tenaga honorer SATPOL PP TERLAMA sepanjang sejarah Merangin berdiri (Dapat rekor MURI KW pula dari Forum Merangin Menggugat) dan saat sekarang ini polanya mirip sekali dengan yang dulu terjadi, panitia saat itu juga melakukan pengumuman berulang-ulang, karena di duga demi mengakomodir titipan-titipan.

Kasus yang lebih lama dari itu, ribut soal rekrut CPNS Kategori -II di tahun 2014-2015 an, para Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sampai harus membuat posko pengaduan untuk masyarakat, yang akhirnya kalau tidak salah ada 12 dari 19 nama -nama aduan yang mungkin 'terpaksa' tidak dapat di luluskan oleh panitia akibat kuat dugaan tidak memenuhi syarat sebagai K-2 yang sebelumnya di nyatakan lulus. Kalau sudah begini, apa mau terus begini?

Perlu di ingat Kabupaten ini pernah di nobatkan meraih predikat nilai 'B' (baik) tingkat nasional, atas prestasinya dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017. Pansel bekerjalah betul-betul dengan ketelitian. Tolong jangan kotori reputasi birokrasi Merangin dengan pekerjaan yang hasilnya anda tidak mampu pertahankan di depan publik. Jangan coba pancing KPK turun lagi ke Merangin.

Kembali soal seleksi CPNS ini, penulis pun berharap besar anggota legislatif kab. Merangin yang sedang bertugas sekarang dapat lebih getol lagi dalam pengawasan proses ini walaupun kebetulan mungkin ada yang masih mencalon lagi dan jadwalnya dirasa mengganggu karena bertepatan dengan masa kampanye.

Penulis cuma khawatir, para anggota dewan yang terhormat jika tidak bersuara lantang nanti di sangka kongkalikong alias ado dalom. Cuma itu saja.

Besok 5 November 2018 akan di mulai tahap seleksi SKD, meskipun dengan sytem Computer Asissted Test (CAT), bukan tidak mungkin akan ada 'kejutan' lanjutan. Kita  tunggu saja!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun