Belakangan ini banjir menjadi topik perbincangan orang banyak khususnya bagi warga Medan dan sekitarnya. Sejumlah kecamatan di kota Medan terendam banjir. Diduga penyebab dari banjir yang menghantui kota Medan dan sekitarnya adalah hujan yang tidak kurun usai. Hari ke hari hujan berdatangan silih tak berganti bahkan hujan mampu dari pagi ke pagi. Hal ini tentu saja membuat warga  mencurigai hujan menjadi penyebab banjir yang merendam kota Medan.
Banjir merupakan salah satu bencana alam berupa peristiwa terjadinya luapan air dan merendam daratan atau daerah. Banjir juga merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi dan menimbulkan banyak kerusakan yang dapat merugikan alam hingga aktivitas manusia di antaranya adalah kerugian ekonomi, masyarakat yang terdampak banjir akan kesulitan untuk bekerja selama banjir merendam tempat mata pencaharian masyarakat, kerusakan perabotan rumah tangga, elektronik rumah tangga dan lainnya. Kesulitan air bersih, sebab air yang terkandung dalam banjir sudah tercemar dan tak dapat digunakan untuk kebutuhan hidup. Tidak hanya itu, banjir juga dapat merusak sarana dan prasarana misal, fasilitas umum, kendaraan, hingga rumah.
Banjir ini juga menjadi tamu tahunan yang selalu hadir di Indonesia, sebab di Indonesia sendiri hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Banjir sendiri dinobatkan menjadi bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Dalam laporan terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat sudah 2.788 bencana alam yang menimpa Indonesia sejak 1 Januari-12 Oktober 2022 dan banjir dinobatkan sebagai bencana paling sering terjadi menduduki posisi pertama di antara bencana lainnya, dengan jumlah 1.118.
Bencana alam banjir ini disebabkan oleh banyak faktor di antaranya: Â
1. Curah Hujan Yang TinggiÂ
Situasi ini membuat kita tidak perlu heran dengan banjir sebab pada dasarnya Indonesia hanya memiliki dua musim salah satu di antaranya adalah musim hujan yang tentu saja pada musim itu Indonesia terus kedatangan tamu yang hampir sepanjang hari bahkan setiap hari tidak tahu kapan berhentinya. Â
2. Kondisi Permukaan Tanah Yang Lebih Rendah
Indonesia merupakan negara kepulauan, sebagian besar wilayahnya di kelilingi oleh perairan, bahkan luas laut Indonesia adalah 71% dari keseluruhan wilayah Indonesia hingga banyak memiliki daerah dataran rendah hal ini membuat mudahnya bencana banjir melanda.
3. Pencairan Glaster
Saat pegunungan yang ditutupi salju mulai mencair saat itulah suhu akan naik di musim dingin. Mencairnya salju ini akan meningkatkan suhu dan menyebabkan peningkatan kapasitas air pada laut yang hal ini akan menjadi jalan bagi banjir merendam daratan rendah.Â
Tidak hanya alam yang menjadi penyebab utama banjir, ulah manusia juga menjadi bagian dari penyebabnya banjir misalnya,Â
1. Membuang sampah ke saluran air ataupun sungaiÂ
Tindakan ini akan menumpuk dan membuat gunungan sampah yang membuat tersumbatnya jalur air hingga meluap akan membuat banjir yang tidak sehat sebab banjir yang terjadi bercampur dengan sampah yang akan menimbulkan berbagai penyakit.
2. Penebangan hutan secara liarÂ
Hal ini juga menjadi salah satu penyebab banjir ulah manusia. Hutan yang berfungi untuk menyerap air tidak akan berfungsi lagi bila hutan itu ditebang sebab tidak adanya tempat penyimpanan air dalam kapasitas yang banyak ketika hujan lebat.Â
3. Pemukiman warga yang berada di dekat sungai.Â
Hal ini tentu akan menjadi alasan terjadinya banjir sebab pemukiman yang dibangun itu membuat daerah aliran air menyempit. Tidak hanya itu, apabila sungai meluap secara tidak langsung pemukiman warga adalah sasaran yang tepat untuk banjir merusak material-material rumah hingga membuatnya menjadi sampah yang akan kembali di buang dan banyak lagi penyebab dari banjir itu sendiri.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah ini, mulai dari membuat program reboisasi atau penanaman hutan kembali, mengedukasi masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya, peraturan tidak boleh membangun pemukiman di pinggiran sungai, pembuatan peraturan mengenai pembuangan limbah dan lainnya. Namun, upaya-upaya tersebut tidak juga mengurangi angka kebanjiran di Indonesia. Hal ini terjadi sebab kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar dan menganggap masalah kebanjiran adalah tanggung jawab dari pemerintah padahal untuk menjaga serta melestarikan lingkungan bersih merupakan tanggung jawab masing-masing individu sebab dari, oleh dan untuk kita. Maksudnya, dari kita menjaga kelestarian lingkungan, oleh kita menjaga kebersihan lingkungan dan untuk kita hasil dari menjaga dan melestarikan lingkungan tersebut.Â
Jadi perlu adanya edukasi terhadap masyarakat agar masyarakat buka mata dan menyadari bahwa berbagai upaya yang dilakukan pemerintah tidak akan berbuah manis jika masyarakatnya sendiri tidak sadar  dan tidak ikut turun tangan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. Sebab kesadaran sumber daya manusia yang menikmati hasil alam adalah hal utama yang harus di tanam, mengenai masalah banjir harus di edukasi secara rinci lalu diikuti dengan kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat dalam pengaplikasian upaya-upaya tersebut.
Jadi jika kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah dapat direalisasikan, diharapkan kesadaran dari diri sendiri dapat muncul lalu membuahkan tindakan sebagai upaya preventif maupun responsif dalam mengurangi angka kebanjiran yang disebabkan oleh manusia sendiri. Demi menjaga kesehatan bumi dan menjaga kelestarian lingkungan untuk anak-cucu penerus bangsa, dimulai dari diri sendiri lalu orang lain dan akhirnya satu dunia.
RefrensiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H