Mohon tunggu...
Titik Hitam
Titik Hitam Mohon Tunggu... -

Aku hanya titik hitam yang ingin mewarnai, memberikan kemanfaatan untuk sesama, tak usah dipikir, aku hanya titik hitam . terima kasih Emak, spiritmu adalah hidupku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berdua, Membumikan Cinta

1 Maret 2014   04:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

rasaku adalah rasamu
gelora ini adalah geloramu
tak ada jarak mesti sejengkal saja
semua menyatu dan membumi

akad ini suci
memangkas sepi dan sunyi
berharap tuk abadi
yakin dan gengam Asa ini

Aku Manusia bukan dewa
tak bisa menjelma sesukaku
Aku bukan Rahwana
yang memaksakan cinta dan nafsu

cintaku sederhana

hanya hatiku dan hatimu
biarkan siang ini hujan datang
bersama kita mengambar pelanginya
biarkan gunung menjulang tinggi
karena berdua kita mampu mengapainya

bersama senja

melukiskan panorama

memotret redupnya

berdua kita melangitkan kata Indah

membumikan cinta

*Titik Hitan

Bumi Benjeng

Pebruari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun