Mohon tunggu...
HADIQ WAFI
HADIQ WAFI Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya sebagai mahasiswa

saya memiliki hobi olahraga, terutama futsal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ranah 3 Warna

3 Juni 2024   22:45 Diperbarui: 3 Juni 2024   23:13 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gramedia.com/products/ranah-3-warna-cu-cover-baru

Nama : Hadiq Fadlul Wafi

NIM : 234110601021

Kelas : 2 Informatika A                      

Resensi Novel

Ranah 3 Warna

A. Identitas Novel     

  • Judul Buku: Ranah 3 Warna
  • Pengarang: Ahmad Fuadi
  • Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
  • Kota Terbit: Jakarta
  • Tahun Terbit: 2013
  • Cetakan: 1
  • Tebal Buku: 494 Halaman
  • Harga: Rp. 104.250,00

B. Sinopsis Novel

Novel "Ranah 3 Warna" karya Ahmad Fuadi adalah bagian dari trilogi "Negeri 5 Menara". Cerita ini berawal dengan kisah Alif yang baru saja menyelesaikan pendidikan agamanya di Pondok Madani. Alif memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikan di ITB, seperti idolanya B.J. Habibie, dan kemudian hijrah ke Amerika. Namun, sahabat karibnya, Randai, meragukan kemampuan Alif untuk melanjutkan ke ITB karena tidak memiliki ijazah SMA. 

Alif berkeinginan keras untuk kuliah di perguruan tinggi negeri. Dengan semangat "man jadda wajada" (siapa tidak berjuang tidak akan mencapai), Alif bertekad mengikuti ujian persamaan SMA dan akhirnya lulus meskipun dengan nilai pas-pasan. Alif memilih jurusan Hubungan Internasional (HI) di UNPAD, kampus lain di Bandung, setelah tidak lolos ke ITB. 

Di sisi lain, Randai juga mengenali Raisa, yang menjadi tambatan hati Alif. Alif yang mengetahui ini memang merasa tidak rela, tetapi ia tetap bersabar dan berbesar hati demi menjaga pertemanannya dengan kedua sahabatnya.

Di tengah usaha kerasnya untuk mencapai impiannya melanjutkan kuliah di luar negeri, Alif menghadapi musibah berat dengan kematian ayahnya. Beban hidup Alif semakin berat dengan segala ujian yang ia hadapi, namun ia harus membagi kesabaran untuk menjaga pertemanan, asmara, dan impiannya. 

Novel "Ranah 3 Warna" menggambarkan perjuangan Alif untuk mencapai mimpi belajar di luar negeri dan mengatasi persaingan tak langsung dengan sahabatnya sendiri yaitu Randai.

C. Kelebihan Novel

Kelebihan dari penulisan novel "Ranah 3 Warna" oleh Ahmad Fuadi adalah kemampuannya dalam menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan detail yang begitu hidup, sehingga pembaca dapat benar-benar terjun ke dalam dunia yang dibangun oleh sang penulis. Selain itu, novel ini juga berhasil menghadirkan karakter-karakter yang kompleks dan mendalam, sehingga membawa nuansa emosional yang kuat bagi pembaca. Novel ini juga menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai kehidupan yang dalam, membuat pembaca merenung dan terinspirasi. Keseluruhan, kelebihan dari novel "Ranah 3 Warna" adalah kemampuannya dalam menyajikan cerita yang menghibur sekaligus memberikan makna yang mendalam bagi pembacanya

D. Kelemahan Novel

Kelemahan dari penulisan novel "Ranah 3 Warna" oleh Ahmad Fuadi adalah beberapa hal berikut: 

  • Penulisan Bang Togar: Penulis mengabaikan Bang Togar di pertengahan hingga akhir novel, padahal Bang Togar lah yang berjasa dalam kehidupan Alif di Bandung.
  • Cerita yang terlalu singkat: Novel ini memiliki cerita yang terlalu singkat, sehingga pembaca mungkin merasa ingin tahu lebih banyak tentang detail cerita dan karakter di dalamnya.
  • Harga yang tinggi: Buku ini menggunakan kertas bookpaper yang berbeda dari novel-novel biasanya, sehingga harganya cukup tinggi.

Dengan demikian, kelemahan novel "Ranah 3 Warna" terutama berfokus pada penulisan karakter Bang Togar dan kekurangan cerita yang terlalu singkat serta harganya yang tinggi. 

E. Kesimpulan Novel

Novel "Ranah 3 Warna" karya Ahmad Fuadi menceritakan perjuangan hidup seorang pemuda bernama Alif untuk meraih cita-citanya masuk perguruan tinggi negeri. Alif baru saja menyelesaikan pendidikan di Pondok Madani dan memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikan di ITB, seperti Habibie. Namun, Randai, sahabat karibnya, meragukan kemampuan Alif untuk melanjutkan ke ITB karena tidak memiliki ijazah SMA.

Alif memutuskan untuk mengikuti ujian persamaan SMA dan akhirnya lulus meskipun dengan nilai pas-pasan. Ia kemudian memilih jurusan Hubungan Internasional (HI) di ITB. Novel ini menggambarkan kehidupan pesantren yang berbeda, menekankan bahwa didikan pesantren yang keras serta ilmu-ilmu dan petuah yang diperoleh di sana dapat membantu seseorang menghadapi berbagai cobaan hidup. 

Karakter Alif Fikri dalam novel ini dikenal sebagai seorang anak yang baik, rajin beribadah, pandai bergaul, dan berprestasi tinggi. Ia juga memiliki budaya minangkabau yang sangat baik, seperti tekad untuk berkuliah dan membantu biaya keluarganya. Dalam novel ini, terdapat empat budaya minangkabau yang ditemui, yakni adat yang sebenar adat, kebutuhan sekarang dan akan datang, pengaplikasian kebiasaan, serta pelaksanaan adat. 

Novel ini dapat dijadikan media pembelajaran bagi peserta didik untuk menentukan dan mengetahui karakter dan budaya minangkabau. Selain itu, novel ini juga dapat dijadikan media untuk pembelajaran sastra bagi siswa-siswi, membantu mereka meniru karakter dan budaya minangkabau yang terdapat dalam novel.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun