Mohon tunggu...
IndahS
IndahS Mohon Tunggu... Freelancer - pengangguran berkarakter

penyuka sebuah senyuman karena sebuah senyuman kadang hidup terasa hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Habibie dan UBK

14 September 2019   05:41 Diperbarui: 14 September 2019   05:39 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ke-3 berkabung nasional kepergian Alm. Habibie.

Setelah sempoyongan dihantam rezim, UBK yang hanya seonggok roh akhirnya bernafas ditangan seorang Habibie. UBK menjadi satu-satunya Universitas yang diresmikan di Istana Negara hingga saat ini. 

Bangga sudah pasti. Lebih dari itu beban yang lebih besar sedang kami pikul sebagai anak-anak yang dilahirkan sepanjang 20 tahun UBK.

Iring-iringan Ibu Rahmawati memasuki kediaman Alm. Habibi, malam di hari Alm. Dimakamkan. Dalam iringan tersebut tampak Rektor Universitas Bung Karno. Hal ini mengingatkan ; "Benar, sampai akhir sosok Habibie dan UBK adalah sejarah panjang yang akan terus mengikat hingga akhir."

Pergantian dari rezim orde baru ke reformasi tidak hanya nafas baru bagi Demokrasi di Indonesia, selain itu seonggok roh  yang berkali-kali dihantam rezim akhirnya mencapai raganya. 

Diberi nafasnya di Istana Negara dan kokoh berdiri di pusat Ibukota sebagai salah satu Universitas yang membawa pemikiran besar founding father, Soekarno.

Tidak berlebihan rasanya ketika menyebut UBK maka yang terlintas adalah dua sosok penting yang pernah memimpin negara ini. Nama besar Soekarno dan Habibie. 

Sebuah kebanggan yang besar sudah pasti sebagai bagian dari keluarga besar UBK, tapi lebih daripada itu ada tanggungjawab besar dalam menjaga nama baik kedua tokoh tersebut.

Semangat terus menhidupkan api pemikiran Bung Karno semoga menjadi tiket VIP untuk mencapai SDM (Sumber Daya Manusia)  unggul seperti yang dikatakan Habibie, "SDM yang unggul akan mengantarkan bangsa yang juga unggul."

20 tahun UBK berdiri mungkin belum melahirkan sosok hebat Bung karno ataupun Habibie, bahkan menyamainyapun masih terlalu jauh. Seperti sepotong doa semoga semangat dua tokoh besar ini terus menyertai seluruh insan-insan muda yang dilahirkan UBK.

Seperti sosok Alm. Habibie yang sederhana tapi semangatnya luar biasa, karyanyamya mendunia. Demikian pula UBK kampus kecil nan sederhana di geliat besar ibukota menjadi kawah candradimuka-nya Indonesia yang melahirkan Insan-insan cerdas yang mengguncangkan dunia.

Selamat jalan eyang, haturkan salah hormat kepada bapak kebanggaan kami, Bung Karno.
Dan bersukacitalah di Jannah-NYA bersama yang terkasih cinta sejatimu.
Ragamu telah pergi, namun jasamu terus hidup di ingatan kami.

Bangga kami, UBK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun