ada barisan gerimis yang mulai turun tak beraturan
 menyentuh apa saja dan perlahan menjamah tanah
 juga segaris bayangan tipis yang ikut di dalamnya
 yang jatuh ke mata lalu memantulkan ingatan
 yang pelan-pelan menyusup ke bagian yang hanya bisa di rasa
 manis dan ngilu dalam waktu yang bersamaan,Â
mengapa datang ketika seharusnya sedikit berdamai?
 menggerutu sambil setengahnya menikmati dengn khidmat
...
 ku tuliskan untukmu dari balik jendela,Â
tidak lagi untuk pelarian
 lebih dari itu agar menemukanmu kembali.Â
tidak hanya dalam ingatan,Â
tapi nyata berdiri  di depan pintu itu
 sambil tersenyum dengan tangan terbuka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H