Mohon tunggu...
IndahS
IndahS Mohon Tunggu... Freelancer - pengangguran berkarakter

penyuka sebuah senyuman karena sebuah senyuman kadang hidup terasa hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelas-gelas Teh

18 Januari 2016   19:32 Diperbarui: 18 Januari 2016   19:47 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

perempuan itu mengganti pandangannya, menatap gelas-gelas teh kali ini dengan senyum penuh kebencian. dalam beberapa detik gelas-gelas itu berubah posisi.

sedang ber mil-mil jauh disana seorang pria dengan suara mantap " saya terima.............."

kemudian yang lain bersahut "SAH!!! SAH!!! SAH!!!"

*dan sekali lagi bulir-bulir bening jatuh mengalir menyatu dengan sisa teh yang tak beraturan, kemudian membeku. gelas-gelas teh mulai mengutuki diri karena tak mampu menghentikan duka di depan mereka.

"bukan salahmu, juga salahku. hanya dia datang tak tepat waktu. sedang ikhlas tak cukup menjadi sahabatku"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun