Mohon tunggu...
Hadi Hadi
Hadi Hadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Etika Mencari Rezeki

19 September 2016   12:19 Diperbarui: 19 September 2016   13:28 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kita sebagai umat yang beragama harus mentaati apa yang sudah Rasulullah contohkan dan apa yang dianjurkannya, baik yang sudah tertuli didalam al-quran maupun Hadist karena apabila kita mentaati keduanya kita akan selamat didunia dan akhirat nanti. Didalam al-quran dan hadist sudah ada tuntunan didalam permasalahan hidup baik dari sisi akidah, akhlak, dan cara kita untuk mendapatkan rezeki, dibawah ini kita mencoba untuk menjelaskan bagaimana cara kita untuk mendapatkan rezeki, karena didalam islam kita ditekankan bukan hanya bagaimana cara kita mendapatkan harta tapi kita ditekankan apakah harta kita itu halal dan baik dan sudah banyak di contohkan oleh Rasulullah S.A.W.

”Akan ada datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara harta, apakah melalui cara halal ataukah dengan cara yang haram” (HR. Bukhari)

Deri penjelesan hadits di atas kita bisa melihat sosok rasulullah shalallahualaihi wa sallam yang hidup jauh sebelumnya sudah mengetahui keadaan yang akan terjadi pada saat yaitu dimana orang-orang sudah tidak lagi memikirkan darimana kita mendapatkan harta kita, tetapi hanya memikirkan bagaimana kita mendapat harta yang banyak, baik dengan cara mencuri uang negara, uang masyarakat, menjual diri, menipu sesama,dan menjalankan bisnis riba, dll ini adalah sebagai contoh betapa orang-orang saat ini sudah lupa dengan apa yang sudah di contohkan oleh rasulullah shalallahualaihi wa sallam bagaimana cara mencari harta yang halal dan cara yang benar

Didalam hadist yang diriwatkan oleh HR. Ahmad dan Ad Darimi rasulullah shalallahualaihi wa sallam bersabda “ sesumgguhmya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang haram. Neraka lebih panas untuknya (HR. Ahmad dan Ad Darimi)

Hadist ini menjelaskan bahwa rasulullah shalallahualaihi wa sallam sangat menekankan agar umatnya mencar harta yang halal karena di hadist diatas menjelaskan daging yang tidak akan masuk surga apabila daging tersebut tumbuh atau didalam daging tersebut ada harta yang haram. Jadi kita di tekakankan untuk berhati-hati dalam mencari harta tersebut karena dampak dari harta itu sangat mempengaru terhadap ibadah kita, karena apa bila harta yang kita makan atau yang kita pakai di peroleh dengan cara yang tidak halal maka ibadah kita akan sia-sia.

sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram juga jelas. Diantara keduanya ada perkara perkara syubhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Maka barang siapa yang menjaga diri dari perkara syubhat, berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannyaa. Dan barang siapa terjerumus dalam perkara subhat, maka dia akan terjerumus kepada perkara haram” ()muttafaqun’alaihi )

rasulullah shalallahualaihi wa sallam sudah mencontohkan bagaiman sangat hati-hati dalam urusan rezeki, beliau selalu teliti apakah rezeki yang mereka dapat halal dan baik ataukah haram.bukan hanya rezki yang haram yang di tekankan untuk dijauhi oleh Rasulullah akan tetapi barang syubhat juga di tekankan untuk dijauhi karna sesuai hadist diatas yang menjelaska barang siapa yang menjauhi dari barang syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya.

Dari semua penjelasan diatas kita sama-sama memahami sangat penting untuk memerhatikan dari mana kita mendapatkan rezeki kita dara mendapatkan rezeki kita, karna dengan hal itu kita bisa menjaga harta kita agar tidak tercampur dengan harta haram yang akan menyebabkan kita tidak bisa masuk kedalam surga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun