Banyak orang yang bertanya kepada saya, "Pak Hadi, Bahasa Inggris yang diajarkan British apa Amerika?" Hmm, apa ya? Saya termasuk orang yang menggunakan campuran, kadang British kadang American. Saya tidak akan membahas tentang perbedaan British dan American English di sini. Saya hanya akan bercerita tentang preference saya dalam dua pilihan ini.
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Selain pengucapan British yang lebih sulit untuk orang Asia, British English juga lebih membutuhkan banyak huruf dibanding American English. Contoh :
- Color (A)Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Colour (B)
- Neighbor (A) Â Â Â Â Neighbour (B)
- Program (A)Â Â Â Â Â Â Â Â Â Programme (B)
Nah, dulu saya suka menggunakan kata yang berakhiran 'our'Â dibandingkan dengan yang berakhiran 'or', tapi lebih suka menggunakan kata program dibanding programme. Jadi soal British atau Amerika itu suka-suka saya dong (gak dosa kan? hehe). Makanya saya tidak terlalu mempersoalkan British atau American style dalam mengajar grammar. Bagi saya yang lebih simple dan lebih nyaman itulah yang saya pakai.
Setelah saya amati ternyata saya menemukan banyak perbedaan antara Bahasa Inggris British dan Amerika pada kata 'have'. Perbedaan kecilnya orang Inggris menggunakan kata have untuk have a bath, have a shower, have a break, have a holiday dan sebagainya sedangkan orang Amerika menggunakan kata 'take' untuk take a bath, take a shower, take a break, take a vacation dan sebagainya.
Perbedaan besarnya Bahwa orang Inggris menganggap 'have' itu adalah kata kerja bantu (auxiliary). Pada buku-buku terbitan lama 'have' langsung digunakan pada kalimat tanya yes-no question. Contoh :
Padahal 'have' di sini artinya mempunyai dan merupakan kata kerja biasa. Ketika kata kerja biasa dibuat negatif atau pertanyaan harus menggunakan kata kerja bantu (dalam present tense gunakan 'do' atau 'does'). Jadi seharusnya :
- Do you have a book?
- Does he have a dictionary?
Namun 'have' juga bisa menjadi kata kerja bantu dalam kalimat berbentuk present perfect. Pada bentuk tenses ini, 'have/has' diikuti kata kerja participle atau saya biasanya mengatakan kata kerja ke 3 seperti gone, seen, written dan sebagainya. Contoh :
- We have gone to Bali twice.
- She has seen the film.
Nah, dalam kalimat tanya kita langsung menggunakan kata have atau has di awal kalimat. Untuk kalimat di atas pertanyaannya adalah :
- Have you (ever) gone to Bali?
- Has she seen the film?
Kembali pada pemakaian kata 'have' yang berarti mempunyai. Orang Inggris (British) menggunakan kata 'have got' untuk kata 'have' yang digunakan Orang Amerika. Bandingkan :
- They have got a car.   (B)  They have a car.   (A)
- She has got a bicycle. (B)   She has a bicycle. (A)
Sekarang bandingkan kalimat tanyanya :
- Have they got a car?   (B) Do they have a car?         (A)
- Has she got a bicycle? (B) Does she have a bicycle? (A)
Untuk Orang Inggris (British) hal itu tidak menjadi masalah, namun untuk orang asing yang sedang belajar Bahasa Inggris ini jadi masalah besar.
Sebagai tutor saya pernah mengajar di sebuah kurus Bahasa Inggris untuk anak-anak dengan buku panduan yang disediakan oleh pihak kursus dengan menggunakan style British English. Tentu saja saya kesulitan menjelaskan patern atau pola kalimat kepada anak-anak. Bagi saya grammar itu harus jelas dan simpel dan saya harus jelaskan dengan rumus yang pasti. Misalnya bagaimana mengganti kalimat positif (statement) menjadi kalimat tanya (yes-no question).
Hal pertama yang saya lakukan ketika itu adalah menyurati penerbitnya dan mengatakan bahwa buku panduan untuk anak-anak lebih baik dengan gaya Amerika karena lebih jelas dan pasti. Sebenarnya seperti saya utarakan sebelumnya untuk soal 'have' saja saya lebih senang dengan style Amerika, untuk yang lain tidak terlalu berbeda. Bagaimana menurut Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H