Mohon tunggu...
Mister Hadi
Mister Hadi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bagi Anda yang tinggal di Bogor/Depok dan sekitarnya dan ingin belajar privat Bahasa Inggris dengan saya, hubungi : 08561802478 (call/WA)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Surat Terbuka Buat Mahasiswa yang Pengecut dan Kampungan

10 November 2011   17:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:49 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semalem gw nonton acara berita di ANTV soal demo para mahasiswa di sebuah jalan di Jakarta tepat di depan kampus mereka. Gw tau nama kampusnya tapi gak perlu gw sebutin di sini. Di berita itu keliatan ada beberapa mahasiswa yang lagi mbawa spanduk di pinggir jalan. Ya, pastinya mereka lagi pada demo, mungkin demonya sama kayak para mahasiswa UKI Cawang, turunkan SBY-Boediono.

Karena mereka nggelar spanduknya di pinggir jalan yang sempit otomatis jalanan jadi macet. Mungkin ada pengendara yang sms atau telepon ke TMC Polda Metro maka di kirim dua polisi ke TKP (seperti yang terlihat di berita). Dua polisi yang ngantur lalu lintas adalah polisi senior dan bawahannya. Yang senior mungkin jabatannya kapolsek atau wakapolsek, keliatan dari pakaiannya. Sambil membawa handy talkie polisi senior itu mencoba mengatur lalu lintas. Gak ada adegan kalau polisi itu mendorong mahasiswa atau marah-marah sama mahasiswa. Tiba-tiba dari arah belakang (dari bangunan kampus) ada yang ngelempar sesuatu ke polisi itu dan tepat mengenai kepalanya. Tentu saja secara reflek dia mengejar mahasiswa ke arah bangunan kampus di belakangnya. Mahasiswa yang tadi ngelempar sesuatu ke polisi bersama temen-temennya lari ke dalam kampus. Polisi senior yang ngejar para mahasiswa dihalangin oleh tiga sekuriti kampus. Belum sempet dia masuk kampus tiba-tiba ada lemparan beberapa batu, bahkan ada lemparan benda cair yang dibungkus plastik tepat mengenai pakaiannya.

Coba elo sekarang pikir kenapa elo pada ngelakuin tindakan pengecut kayak gitu? Apa karena polisinya cuman dua orang elo pada berani? Apa mentang-mentang  elo mahasiswa, boleh ngelakuin apa aja? Loe pada mikir gak sih gara-gara loe bakar-bakar ban di pinggir jalan banyak orang pada menderita karena macet. Coba kalau elo punya otak dikit, bagaimana kalo yang terjebak macet itu elo sendiri. Trus, bagaimana kalo polisi itu bokap elo? Tuh polisi lagi tugas ngatur lalu lintas cooy. Gw juga kadang gak suka sama polisi yang suka nilang gw, tapi gw juga salut sama polisi yang tugas ngatur lalu lintas panas-panasan gak kenal cape. Apa mentang-mentang elo mahasiswa kalo ngumpet di kampus itu aman and gak mungkin polisi nyerbu ke kampus? Kalo gitu semua juga mau. Tinggal tusuk aja tuh polisi dari belakang trus  lari ke kampus.

Elo tuh pada norak and kampungan semua. Gak ada bedanya sama ormas-ormas anarkis yang suka ngerusak. Masih bagusan mereka cos mereka kagak berpendidikan. Nah elo, katanya kaum akademisi, sukanya ngedepanin otot bukan otak! Malu coy sama jaket almamater, sama umur! Barusan gw denger di berita ada kelompok elo yang ngelempar tinja ke arah polisi. Eh, elo yang ngaku Islam belajar adab tuh. And elo yang kristen (yang di kampus UKI), emang Yesus ngajarin kayak gitu yak? Setau gw terhadap musuhpun kita gak boleh mbales dengan kejahatan. Tau gak elo coy, kelakuanlu bikin rakyat antipati bukannya simpati...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun