Bandarharjo, Semarang Utara (26/07/2022) -- Limbah cucian ikan merupakan salah satu limbah domestik yang banyak ditemukan dalam rumah tangga. Tidak jarang air bekas cucian ikan hanya terlewat saja tanpa dilakukan pengelolaan lebih lanjut. Tentunya hal tersebut dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan karena adanya bau yang ditimbulkan dari air bekas cucian ikan tersebut.Â
Berdasarkan keresahan tersebut Mahasiswa KKN Undip Tim II yaitu Hadid Dukhan Aridella Putri melakukan inovasi dengan memberikan pelatihan kepada ibu PKK yang berada di Desa Bandarharjo, Semarang Utara untuk pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang berasal dari limbah air bekas cucian ikan.Â
Acara tersebut dilaksanakan di Gedung PKBM Desa Bandarharjo dengan dihadiri beberapa perwakilan dari ibu-ibu PKK dari masing-masing RW. Â Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2022 pukul 10.00-12.00 WIB. Beberapa ibu-ibu yang hadir juga merupakan bagian dari Kelompok Tani Wanita (KWT) yang sangat terbantu dengan adanya pelatihan yang dilakukan.
Pembuatan POC tersebut menggunakan metode yang sederhana tanpa melakukan proses fermentasi terlebih dahulu. Sehingga, ibu-ibu PKK yang hadir tampak antusias karena mereka merasa bahwa proses pembuatannya tergolong mudah dan dapat dilakukan kapanpun.Â
Proses demo pembuatan POC dilakukan secara langsung agar ibu-ibu PKK dapat memahami proses pembuatan POC tersebut. Prosesnya cukup mudah karena hanya dengan menambahkan sereh yang telah dirajang kasar.Â
Air bekas cucian ikan diketahui mengandung beberapa unsur mikro maupun makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Beberapa kandungannya antara lain adalah nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, besi, magnesium, mangan, seng, vitamin A, D, B6, B12 dan sejumlah mineral lainnya. Selain itu, penambahan sereh bertujuan untuk mengusir/membunuh kutu-kutuan maupun larva yang terdapat pada media tanam yang dapat memakan akar tanaman, karena sereh mengandung minyak atsiri.
Air bekas cucian ikan tersebut memiliki beberapa manfaat bagi tumbuhan seperti, tumbuhan akan cepat berbunga dan berbuah, daun menjadi lebih hijau, pertumbuhannya lebih cepat serta tanah yang menjadi lebih subur.Â
Pupuk organik tersebut tidak kalah dengan pupuk yang dibuat dari pabrik karena memiliki beberapa keunggulan seperti ramah lingkungan, pembuatannya yang mudah dan sederhana, murah sehingga dapat menekan biaya pengeluaran rumah tangga serta dapat dikembangkan untuk menjadi ide usaha yang tentunya akan menambah pemasukan.Â
Setelah melakukan sosialisasi dan demo pembuatan POC, mahasiswa beserta ibu PKK juga langsung mengaplikasikan pupuk yang telah dibuat pada tanaman yang ada di depan Gedung PKBM.Â
Pemberian pupuknya dilakukan dengan mencampur air bekas cucian ikan murni dengan air tawar dengan perbandingan 1:3 untuk mengurangi bau dan dapat diberikan pada tanaman sebanyak 200 mL tergantung dengan besarnya tanaman.Â
Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak bagi Warga Bandarharjo khususnya bagi para ibu-ibu PKK, sehingga dapat memanfaatkan limbah menjadi barang yang bermanfaat atau bahkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H