Mohon tunggu...
Lyfe

Benderang Hati

1 Agustus 2016   12:21 Diperbarui: 10 Agustus 2016   13:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia kini semakin keras meronta, bukan hanya karena sudah sakit dan renta. Melainkan rasa sedih duka yang menghujam dalam. Anak anak Adam yang yang terlanjur menyanggupi untuk menanggung beban, seperti tak sadar pegang khianat dalam genggaman.

Demikian gambaran Indonesia sekarang ini. Carut marut tiada henti. Dan semua jari seperti kompak menunjuk. Dunia pendidikan lah yang harus diadili.

Bukan hanya guru tapi mereka yang punya fungsi mendidikpun akan terseret ke dalam lingkaran pencarian kambing hitam.Lalu apakah ini baik buat negeri ini?.

Para guru sekolah formal, tentu yang paling mudah ditunjuk hidungnya. Karena merekalah yang terlibat langsung dalam proses pendidikan formal yang diikuti oleh sebagian besar anak negeri. Maka mau tidak mau, suka atau tidak suka mereka harus segera berbenah kalau tidak ingin negeri ini semakin sakit, berjalan sempoyongan tanpa arah.

Karena itu mari menghidupkan hati. Karena bila hati para guru hidup dan menyala dengan benderang maka hati generasipun akan terang menyala. Yang terjadi sekarang ini bukan karena mereka tidak pintar melainkan karena jiwa mereka beku. Kurang sentuhan, kurang dipupuk dan disiram. Jika seluruh stake holder sekolah sudah menghidupkan hati  maka semua akan bergerak menuju kondisi yang lebih baik. Karena masing masing akan berupaya memberikan kemanfaatan bagi sekitarnya, karena mereka mengharap pertemuan indah dengan Tuhannya.

Itu yang tengah dilakukan di SD Juara Jogja, mengajak semua yang terlibat untuk hidup dan berkembang dalam kebersamaan, penuh cinta dan kedamaian.

Workshop "Living Values" bersama DR. Muqowim semoga menjadi solusi bagi meningkatnya kompetensi guru untuk mendidik dengan dengan hati.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun