Sampah merupakan masalah serius yang dihadapi masyarakat Desa Berangas Timur, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala. Masalah berkaitan dengan sampah, yakni: Â
(1) jumlah sampah plastik yang terlihat cukup banyak, (2) kurangnya pengetahuan tentang pengolahan dan daur ulang limbah plastik, (3) anak-anak terlibat menghasilkan sampah plastik, (4) belum adanya tempat pembuangan sampah (TPS) di desa, menyebabkan ada beberapa oknum warga yang membuang sampah sembarangan.Â
Terdapat beberapa titik pinggir jalan dan lahan kosong yang menjadi penumpukan sampah, memberikan kesan buruk terhadap pemandangan dan mempengaruhi kebersihan lingkungan sekitar.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, saya bersama tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin mengadakan kegiatan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di SDN Berangas Timur 1 dengan penyuluhan dan memperkenalkan ecobrick sebagai solusi dalam mengurangi sampah plastik agar mencegah tercemarnya lingkungan guna terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman serta terhindar dari resiko stunting.
Salah satu cara untuk menangani limbah plastik yaitu dengan menggunakan ecobrick. Ecobrick dari dua kata eco dan brick, yang berarti solusi alternatif ramah lingkungan untuk bata tradisional dalam mendirikan bangunan.
 Oleh karena itu, ecobrick merupakan botol mineral yang diisi sampah plastik hingga padat dan kokoh, yang dilakukan dengan memasukkan limbah plastik kedalam botol mineral dengan tongkat kayu sampai sampah plastik tersebut menjadi padat agar ecobrick tersebut bisa dijadikan berbagai kerajinan, seperti kursi, meja ataupun bak sampah kecil.
Pelaksanaan kampanye dengan penyuluhan dan pengenalan ecobrick sebagai solusi alternatif dalam mengurangi sampah plastik ini di lakukan di SDN Berangas Timur 1 yang bertempat di Jl. Kayu Manis RT.03 Desa Berangas Timur, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala.Â
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari Senin, 15 Agustus 2022 pukul 09.00 waktu setempat. Kegiatan ini melibatkan siswa kelas VI dengan rentang usia 11- 13 tahun dengan total jumlah 37 siswa.
Kampanye ini dilakukan dengan metode ceramah interaksi, demonstrasi, dan pemberian leaflet. Bentuk kegiatan berupa metode interaksi langsung yang dilaksanakan dengan pemaparan dan penjelasan materi tentang stunting, cara menjaga sanitasi lingkungan, serta mengenalkan solusi alternatif dalam mengurangi sampah plastik yaitu dengan metode ecobrick.Â
Dalam kegiatan praktek dilaksanakan dengan memperlihatkan pembuatan ecobrick dengan leaflet yang berisi tahapan membuat ecobrick untuk memudahkan siswa dalam memahami maksud dibuatnya ecobrick dan tahapan pembuatan ecobrick.