Tantangan lainnya adalah kondisi ekonomi yang membuat banyak pihak terpaksa mengabaikan standar yang telah ditetapkan. Inisiatif-inisiatif seperti insentif untuk adopsi teknologi tahan gempa dan kredit bersubsidi bagi proyek yang memenuhi standar bisa menjadi solusi untuk mendorong implementasi yang lebih luas.
Kesadaran masyarakat juga menjadi faktor penunjang yang penting. Edukasi berkala dan informasi publik tentang pentingnya konstruksi tahan gempa harus terus disosialisasikan. Kesadaran ini akan menciptakan tuntutan dari masyarakat sendiri untuk memastikan setiap proyek pembangunan mempertimbangkan aspek ketahanan gempa.
Selain itu, peninjauan rutin terhadap kondisi bangunan lama dan penerapan prinsip retrofitting bisa memperpanjang umur bangunan sekaligus meningkatkan kemampuan bangunan dalam menghadapi gempa. Reassessment terhadap bangunan yang ada harus dilakukan secara berkala.
Penting juga untuk belajar dari pengalaman negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina, yang memiliki pendekatan berbeda dalam menanggulangi masalah serupa. Studi perbandingan ini dapat memberikan perspektif baru dan alternatif solusi yang bisa diadaptasi ke dalam konteks lokal Indonesia.
Ke depan, di tengah ancaman perubahan iklim yang bisa mempengaruhi intensitas bencana alam, fleksibilitas dan kapasitas adaptif dalam dunia konstruksi harus terus diperkuat. Standar yang lebih adaptif dan dinamis akan mendukung diversifikasi desain yang lebih tahan terhadap berbagai jenis bencana.
Pembangunan sumber daya manusia dengan keterampilan khusus dalam bidang teknik sipil, terutama yang difokuskan pada rekayasa seismik, juga menjadi perhatian penting. UII Yogyakarta, melalui program-program pendidikannya, berperan aktif dalam mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan ini.
Pada akhirnya, penerapan standar konstruksi tahan gempa bukan hanya tentang menghindari kerugian material, tetapi juga tentang melindungi nyawa manusia. Kesadaran ini harus menjadi semangat kolektif yang menggugah berbagai pihak untuk bergandengan tangan.
Dengan seluruh komitmen dan kolaborasi tersebut, diharapkan Indonesia mampu bergerak menuju masa depan yang lebih aman, meminimalisir dampak bencana bagi kehidupan masyarakatnya. Melalui pembangunan yang berkesadaran tinggi terhadap risiko seismik, Indonesia bisa menjadi model bagi negara lain dalam manajemen bencana, sekaligus menjaga kelangsungan perkembangan ekonominya. Jadi, dari sikap proaktif inilah kita dapat mewujudkan cita-cita akan negara yang tangguh dalam menghadapi gempa bumi, dengan mengedepankan kemanusiaan dan keberlanjutan dalam setiap proses pembangunan ?! Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Kaliurang, 13 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H