Mohon tunggu...
Hadian Mukhlisha Irfani
Hadian Mukhlisha Irfani Mohon Tunggu... Arsitek - BIM and CPM Designer (Mahasiswa Magister Teknik Sipil UII Yogyakarta)

Sebagai mahasiswa yang sedang belajar tentang Teknik Sipil, dan terus berikhtiar menggeluti Spesialis "Building Information Modelling (BIM) Design dan Construction Project Management (CPM)". Saya terus berusaha belajar dan mencoba untuk menggabungkan ketepatan teknis dengan sentuhan artistik, dalam setiap proyek yang saya pelajari. Tentu, dengan modal kejujuran dan integritas, dan saya lebih banyak mendengarkan dan memahami kebutuhan 'klien' secara mendalam, sehingga dapat merancang konstruksi bangunan yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan nyaman untuk digunakan. Dengan senantiasa komit terhadap kualitas dan kepuasan 'klien', saya selalu mencoba berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan inspiratif bagi setiap orang yang menghuninya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Desain Eksterior yang Berkelanjutan: Tantangan dan Solusi di Tengah Perubahan Iklim Global!?

20 Agustus 2024   14:27 Diperbarui: 20 Agustus 2024   14:32 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, kolaborasi antara akademisi, industri, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan solusi inovatif yang bisa diterapkan secara efektif. Penelitian dan pengembangan di bidang material konstruksi baru yang ramah lingkungan serta teknologi konstruksi yang efisien energi harus terus didukung dan dipopulerkan.

Gambar: irfanihome.archin
Gambar: irfanihome.archin

Kesadaran masyarakat akan pentingnya desain eksterior yang berkelanjutan juga harus ditingkatkan. Edukasi mengenai manfaat ekonomi jangka panjang dari investasi dalam bangunan hijau, seperti pengurangan biaya energi dan peningkatan nilai properti, dapat memotivasi lebih banyak orang untuk beralih ke pendekatan yang lebih berkelanjutan.

Di sisi lain, tantangan ketersediaan sumber daya dan infrastruktur yang memadai masih menjadi kendala utama di Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan teknologi lokal yang bisa memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia secara luas dan murah harus menjadi prioritas. Mengkombinasikan kearifan lokal dengan teknologi modern menawarkan potensi besar untuk desain eksterior yang berkelanjutan di Indonesia.

Keberlanjutan dalam desain eksterior juga harus memperhatikan aspek sosial dan budaya. Budaya dan tradisi lokal dapat memainkan peran penting dalam merancang bangunan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga sesuai dengan kehidupan masyarakat setempat. Misalnya, penggunaan gaya arsitektur tradisional yang sudah terbukti adaptif dengan iklim tropis dan material lokal bisa diterapkan secara luas.

Tantangan lain adalah menjaga keseimbangan antara keberlanjutan dan estetika. Desain eksterior yang berkelanjutan tidak harus membosankan atau minim estetika. Justru dengan inovasi dan kreativitas, arsitek dapat menciptakan desain yang indah, fungsional, dan ramah lingkungan sekaligus.

Penggunaan teknologi digital dan simulasi komputer bisa membantu memperkirakan dampak lingkungan dari berbagai desain dan memilih solusi yang paling efisien. Misalnya, penggunaan simulasi peneduh untuk mengoptimalkan pencahayaan alami dan ventilasi silang, atau algoritma material untuk mengurangi jejak karbon bangunan.

Pada akhirnya, pendekatan desain eksterior yang berkelanjutan adalah perjalanan yang kontinyu. Dengan teknologi yang semakin canggih dan kesadaran yang terus meningkat, peluang untuk menciptakan lingkungan binaan yang berkelanjutan semakin besar. Dengan kerja sama global dan adopsi praktik terbaik dari negara yang telah sukses, Indonesia bisa mengatasi tantangan tersebut dan menjadi salah satu negara yang memimpin dalam desain berkelanjutan. 

Jadi, perubahan iklim tidak akan menunggu, dan upaya kita dalam mendesain bangunan yang berkelanjutan adalah bagian penting dari solusi global. Dengan inovasi, kerja sama, dan komitmen, kita dapat membangun masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan, tidak hanya bagi kita, tetapi juga bagi generasi yang akan datang. Wallahu A'lamu Bishshawaab.

Bekasi, 20 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun