Mohon tunggu...
Hadian Mukhlisha Irfani
Hadian Mukhlisha Irfani Mohon Tunggu... Arsitek - BIM and CPM Designer (Mahasiswa Magister Teknik Sipil UII Yogyakarta)

Sebagai mahasiswa yang sedang belajar tentang Teknik Sipil, dan terus berikhtiar menggeluti Spesialis "Building Information Modelling (BIM) Design dan Construction Project Management (CPM)". Saya terus berusaha belajar dan mencoba untuk menggabungkan ketepatan teknis dengan sentuhan artistik, dalam setiap proyek yang saya pelajari. Tentu, dengan modal kejujuran dan integritas, dan saya lebih banyak mendengarkan dan memahami kebutuhan 'klien' secara mendalam, sehingga dapat merancang konstruksi bangunan yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan nyaman untuk digunakan. Dengan senantiasa komit terhadap kualitas dan kepuasan 'klien', saya selalu mencoba berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan inspiratif bagi setiap orang yang menghuninya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kolaborasi dan Pengelolaan Rantai Pasokan Menjadi Kunci Sukses Proyek Konstruksi!?

11 Agustus 2024   10:40 Diperbarui: 11 Agustus 2024   10:51 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Modul Seminar (Hadian M. Irfani)

Dengan membangun dan memperkuat kapabilitas tim, mulai dari level manajerial hingga pekerja di lapangan, proyek konstruksi bisa lebih produktif dan efisien. Pemahaman yang baik terhadap peran masing-masing individu dan bagaimana mereka berkontribusi terhadap tujuan keseluruhan proyek sangat penting. Investasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan juga merupakan investasi jangka panjang bagi keberlanjutan perusahaan konstruksi.

Regulasi yang mendukung juga memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kolaborasi dan pengelolaan rantai pasokan. Pemerintah dan badan-badan regulatori perlu merumuskan kebijakan yang mendorong praktik terbaik dalam konstruksi, serta memastikan bahwa regulasi tersebut diterapkan dan diawasi dengan baik.

Keseluruhan dampak dari penerapan praktik terbaik dalam kolaborasi dan pengelolaan rantai pasokan bisa sangat signifikan, dengan potensi peningkatan produktivitas global dalam sektor konstruksi mencapai 48-60%. Hal ini akan menghasilkan penghematan anggaran yang tidak kalah signifikan, berkisar antara 27-38%.

Dengan mengatasi gap terhadap produktivitas perekonomian total yang mencapai 50%, kita dapat menyimpulkan bahwa kolaborasi yang kuat dan pengelolaan rantai pasokan yang baik bukan saja penting tetapi juga sangat diperlukan dalam proyek konstruksi modern. Penerapan strategi ini akan membawa keuntungan tidak hanya bagi penyelesaian proyek secara efisien, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian secara keseluruhan.

Secara kesimpulan, keberhasilan proyek konstruksi sangat bergantung pada kolaborasi yang erat dan manajemen rantai pasokan yang efisien. Investasi dalam teknologi, pengembangan kapabilitas, serta regulasi yang mendukung akan memberikan manfaat jangka panjang bagi industri konstruksi dan perekonomian luas. Ke depan, penting bagi semua pemangku kepentingan untuk terus bekerja sama dan berinovasi dalam mencari cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proyek konstruksi. Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 11 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun