Â
Jika Cinta itu dalam bentuk Nasehat maka bagaimana Menasehati yang mencinta
- Ikhlas. Luruskan niat semata-mata mengharap ridhoNya
- Menasehati secara rahasia. Namun nasehat tidaklah wajib diberikan kecuali dengan cara rahasia. Karena orang yang menasehati saudaranya secara terang-terangan pada sejatinya ia telah memperburuknya (keadaan penerima nasehat). Barangsiapa yang memberi nasehat secara rahasia, maka dia telah menghiasinya. Maka menyampaikan sesuatu kepada seseorang adalah dengan cara menghiasinya, lebih utama daripada bermaksud untuk memburukkannya. Itulah Cinta
- Memberi nasehat dengan halus, penuh adab, dan lemah lembut. Sesungguhnya kelemah lembutan tidaklah berada dalam sesuatu kecuali menghiasinya. Dan tidaklah terpisah dari sesuatu kecuali ia perburuk.
- Tidak memaksa, hanyalah menyampaikan dan memberi arahan saja.
- Memilih waktu yang tepat untuk memberi nasehat, karena cinta itu kadang butuh momen.
"Hati itu memiliki rasa suka dan keterbukaan. Hati juga memiliki kemalasan dan penolakan. Maka raihlah ketika ia suka dan menerima. Dan tinggalkanlah ketika ia malas dan menolak."
Itulah Cinta... Sampaikan dengan penuh Cinta kepada... yang kauCinta
Karena Cinta itu hanya bisa dengan Cinta.
Â
"Aku mencintaimu seperti halnya embun pagi melembutkan hari, sebagaimana butiran air menetes menyegarkan hati"
(Susanto,2015)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H