Mohon tunggu...
Hadi Susanta
Hadi Susanta Mohon Tunggu... karyawan swasta -

arep mlebu metu opo ora, sing penting muncrat....

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Hak Asasi Mafia

8 April 2013   13:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:31 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

-tragedi laps cebongan- sampai detik ini terus berkembang, walaupun pelaku utama sudah diketahui khalayak ramai perdebatan pro-kontra masih terus berlanjut, di sisi satu "pembela HAM" aka "Pahlawan Kemanusiaan" kontra dgn apa yang telah dilakukan 11 tentara... disisi lain "pembela kedamaian" pro dgn apa yang dilakakuan para prajurit (*men-dor) para preman.....

saya sendiri bimbang, gak tau milih mana, mau pro atau kontra......

jika saya memilih kontra, maka ini akan bertolak belakang dgn pola pikir saya, -preman kok dibela- .... sebaik-baiknya preman, preman adalah preman, tukang maksa, tukang tagih , prilakunya dalam bermasyarakat sangat tidak bisa ditolerir.....

*kita mau jualan ditempat umum kudu bayar sewa lapak

* mau belanja di minimarket, kena palak parkiran

* mau demo pejabat, dihadang preman bayaran

apakah prilaku gerombalan seperti itu layak mendapat perlindungan HAM???? sementara pekerjaan mereka setiap hari justru "melanggar HAM" ?????? tapi ya ini namanya demokrasi, semua BEBAS berpendapat, yang penting uneg2 didalam otak muncrat.....

jikalau saya PRo, maka saya juga salah..... kenapa, otak saya yg berkapasitas bebek ini berontak, bagaimana saya bisa pro... jika motif pe-mampusan para preman di dasari oleh dendam???? mungkin jika sebelumnya para Preman ini gak membunuh anggota TNI, maka -tragedi cebongan- mustahil terjadi, jadi apa perlu saya bela itu 11 prajurit????? mungkin satu satunya alasan "lemah" saya sedikit pro adalah -efek- dari penyerangan itu sendiri, masyarakat yg sudah lama gerah menjadi sapi perah para Preman mulai ada gairah untuk membasmi aksi premanisme ini, dan yang membuat saya tidak empati (*khusus kpd Komnas HAM) adalah ketika sudah terpojok akan argumentasi mereka, kini mereka melempar isu SARA dgn mengkait2kan penduduk lokal dgn pendatang , khususnya orang timur (*di debat ILC).....

mungkin benar TN itu banci karena membunuh orang dalam jeruji....

mungkin benar TNI lalai, karena jam malam ternyata tak terbukti....

mungkin benar TNI melanggar HAM, kerena menghabisi sesama Manusia....

tapi...

mungkin juga benar, bahwa ke 11 prajurit itu kesatria, karena berani mengakui kesalahan dan pernuatan mereka "walaupun" terlambat......

Mungkin Benar Preman cuma warga sipil, tapi kelakuan mereka dimasyarakat sangat menjengkelkan....

mungkin benar anda pro dgn apa yg dilakukan oknum TNI, karena mungkin anda pernah dipalak PREMAN...

juga mungkin tidak salah anda kontra, karena anda Hidup jauh dari kota (*belum pernah dipalak) preman......

mungkin jg benar slogan "1000 preman mati, rakyat tidak rugi" asalkan motifnya bukan dendam......

dan mungkin juga benar, jika mulai hari ini, seluruh kekuatan TNI turun gunung "MEMBASMI" aksi premanisme diseluruh bumi pertiwi, karena mungkin dgn ini RAKYAT kecil yg susah jadi aman dan tentram.........

pada akhirnya saya mulai mengerti arti dari HAM.....

HAM = Hak Asasi Mafia

(Mafia = preman jalanan + Preman berdasi)

kata bung Hamka : mana yang namanya Preman, sini saya tampol-tampolin..........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun