Salah satu momen yang banyak dilakukan saat Ramadan adalah buka bersama alias bukber. Bagi saya bukber sudah bukan hal baru lagi. Hampir setiap tahun selalu ada undangan untuk bukber.
Bahkan yang namanya bukber bisa tak terhitung. Hampir setiap hari. Dulu. Saat saya masih tinggal di Batam. Setelah tinggal di Jakarta sudah tak ada lagi tradisi semacam itu.Â
Tepatnya sudah malas. Karena berurusan dengan macet. Saya paling malas bermacet-macetan. Belum lagi urusan makanan berbuka yang kesannya terburu-buru. Semua orang ingin duluan.Â
Saya lebih memilih buka puasa dulu di rumah. Setelah itu kalau ada undangan kumpul-kumpul maka saya akan datang kalau tidak ada halangan.
Begitu saya bergabung di Kompasiana. Belum lama sih. Sekitar 1 tahun yang lalu. Itu pun baru aktif menulis beberapa bulan yang lalu. Eh, ada acara Ke-Temu Ramadan. Bukber Kompasianer.
Awalnya biasa saja. Apalagi belum banyak kompasianer yang saya kenal. Berhubung dibujuk untuk ikutan. Akhirnya angkat bendera putih. Oke. Saya ikut bukber Kompasianer.
Acara yang berlangsung di O2 Corner, Gedung Kompas Gramedia ini dihadiri oleh Kompasianer dari Jabodetabek. Paling jauh dari Cibinong.Â
Acara bukber Kompasianer menghadirkan narasumber 2 Kompasianer senior. Masing-masing membahas tentang review film dan tentang otomotif. Cara aman mudik dengan kendaraan pribadi.
Kemudian diisi dengan games sambil menunggu waktu berbuka. Ada 3 pemenang yang berhasil menyelesaikan games dengan baik.Â
Selanjutnya acara buka bersama. Dengan menu yang simple. Nasi bakar, kwetiau goreng, es buah, gorengan, roti, dan lain-lain. Ada sponsor minuman herbal yang cukup menarik untuk dicicipi.Â