Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kylian Mbappe yang Kesepian dan Prancis yang Lupa Cara Bikin Gol

9 Juli 2024   16:03 Diperbarui: 9 Juli 2024   20:46 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Prancis #10 Kylian Mbappe duduk di bangku cadangan sebelum pertandingan sepak bola Grup D UEFA Euro 2024 antara Belanda dan Prancis di Stadion Leipzig di Leipzig pada 21 Juni 2024. (Odd Andersen/AFP via Tribunnews.com)

Di panggung Euro 2024, Kylian Mbappe mendapati kenyataan tidak selalu sejalan dengan alur cerita di angan-angan.

Sebelum Euro 2024, Mbappe digadang-gadang oleh warganet sebagai kandidat pencetak gol terbanyak di Euro 2024. Yang terjadi, Mbappe ternyata tampil melempem.

Empat kali main dari lima pertandingan di Piala Eropa 2024, Mbappe baru bisa mencetak 1 gol. Yakni ketika mencetak gol penalti saat Prancis bermain 1-1 melawan Polandia di laga terakhir fase Grup D. 

Ada apa dengan Mbappe?

Sebenarnya, tidak keliru bila menjagokan penyerang berusia 25 tahun ini bakal menjadi pencetak gol terbanyak.

Sebab, Mbappe berangkat ke Piala Eropa 2024 di Jerman dengan bekal mentereng. Dia merupakan top skor Ligue 1 Prancis 2023/24 dengan 27 gol.

Selain itu, dia juga mendapatkan kabar menyenangkan setelah dirinya resmi menjadi bagian tim Real Madrid 2024/25. Itu mimpinya yang akhirnya jadi kenyataan setelah tertunda beberapa kali.

Pun, orang tidak lupa dengan keganasan Mbappe ketika bermain di Piala Dunia 2022 lalu. 

Dia menjadi pencetak gol terbanyak dengan 8 gol. Bahkan mencetak hattrick saat melawan Argentina di final meski Prancis akhirnya kalah adu penalti.

Seret gol, Mbappe rindu umpan manja Paul Pogba

Kylian Mbappe masih seret gol di Euro 2024/Instagram equipedefrance
Kylian Mbappe masih seret gol di Euro 2024/Instagram equipedefrance

Dengan semua atribut hebat itu, wajar bila Mbappe menjadi kandidat pencetak gol terbanyak di Piala Eropa 2024.

Namun, semua puja-puji dan prediksi itu mendadak sirna ketika Prancis melakoni laga pertama Grup D melawan Austria. Prancis bermain buruk meski menang 1-0.

Mbappe bahkan mengalami cedera di ujung pertandingan. Hidungnya berdarah. 

Dia lantas tidak bermain saat Prancis menghadapi Belanda di laga kedua yang berakhir 0-0. 

Media lantas ramai mengabarkan Mbappe bakal memakai topeng demi melindungi wajahnya. Dan benar, Mbappe bermain memakai topeng saat Prancis melawan Polandia.

Yang terjadi, Prancis bermain 1-1. Mbappe mencetak gol dari titik penalti yang dibalas penalti Robert Lewandwoski. Prancis pun lolos ke babak 16 besar dan bertemu Belgia.

Ada ekspektasi besar, laga Prancis vs Belgia akan menarik ditonton. Lha wong kedua tim dihuni pemain-pemain top. Tapi, laga ini malah berlangsung membosankan. Prancis menang 1-0.

Merespons minimnya gol yang ia cetak di Piala Eropa 2024, Mbappe lantas curhat bahwa dirinya merindukan sosok seperti Paul Pogba di tim Prancis.

"Ketika ada pemain seperti Paul (Pogba), saya hanya perlu berlari dan dia akan menemukan saya dengan umpan-umpan terukurnya," uja Kylian Mbappe. 

Lewat ucapannya itu, Mbappe seolah menyebut bahwa di tim Prancis saat ini tidak memiliki pengumpan andal. 

Dan memang, bukan Mbappe yang sejatinya tampil bapuk. Namun, dia seperti kesepian di Euro kali ini. Dia kurang memiliki supporting system untuk mencetak gol.

The Analyst mencatat, Mbappe sudah melakukan 20 kali shots di Piala Eropa 2024 ini. Namun, dia hanya mencetak satu gol. Itupun dari titik penalti. Itu menunjukkan bahwa Mbappe sebenarnya main tidak buruk-buruk amat.

Bila kita tengok skuad Prancis saat ini, lini tengah Prancis memang dihuni oleh gelandang-gelandang pekerja seperti N'Golo Kante, Adrien Rabiot, dan duo pemain Real Madrid, Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga.

Mereka bukan gelandang dengan tipikal pengumpan handal seperti Pobga atau pencetak assist seperti Zinedine Zidane dan Youri Djorkaeff saat Prancis kali terakhir juara Piala Eropa 2000 silam.

Prancis sebenarnya punya Antoine Griezmann. Namun, penampilannya di Euro 2024 ini tidak seelegan di Piala Dunia 2022 lalu.

Pertahanan Prancis sulit ditembus

Itu pula yang menjadi jawaban mengapa Prancis seret gol tapi kuat dalam bertahan di Piala Eropa 2024 ini.

Les Bleus hanya mampu mencetak 3 gol dari lima pertandingan. Ironisnya, dua gol dari bunuh diri lawan dan satu gol dari penalti. Prancis belum mampu bikin gol lewat open play.

Tapi, Prancis sangat solid di pertahanan. Mereka baru kemasukan 1 gol. Itupun dari penalti. 

Kokohnya pertahanan Prancis tidak lepas dari penampilan hebat kiper Prancis, Mike Maignan. Kiper asal AC Milan ini punya catatan persentase penyelamatan sebesar 94 persen yang membuatnya jadi kandidat kiper terbaik di Euro 2024.

Menghadapi Spanyol, Didier Deschamps disebut akan memainkan skema 4-3-1-2 dengan menempatkan Mbappe berduet dengan Randal Kolo Muani sebagai penyerang. 

Sementara untuk posisi lainnya, akan tetap sama seperti saat melawan Portugal di perempat final. 

William Saliba, Dayot Upamecano, Jules Kounde, dan Theo Hernandez menjadi simbol kekuatan pertahanan Prancis. Di lini tengah ada Kante, Camavnga dan Tchouameni, Adapun Griezmann bakal menjadi 'pelayan' bagi Mbappe dan Kolo Muani.

Spanyol andalkan Lamine Yamal dan Nico Williams

Bagaimana dengan Spanyol?

Untuk urusan mencetak gol, Spanyol jauh di atas Prancis di Euro 2024 ini.

Spanyol menjadi satu-satunya tim semifinalis Euro 2024 yang selalu meraih kemenangan dalam lima pertandingan.

La Furia Roja juga menjadi tim paling produktif alias mencetak gol paling banyak dengan sudah mencetak 11 gol.

Spanyol mengawali turnamen dengan mengalahkan Kroasia 3-0, lalu menang 1-0 atas Italia dan Albania. Di babak gugur, Spanyol menghajar Georgia 4-1 dan menang 2-1 atas Jerman di perempat final.

Bila Prancis masih merindukan penampilan Mbappe yang seperti di Piala Dunia 2022 lalu, Spanyol gembira dengan penampilan 'si anak kembar', Lamine Yamal dan Nico Williams yang menjadi motor serangan Spanyol.

Lamine Yamal, winger asal Barcelona yang baru berusia 16 tahun, sudah tiga kali membuat assist di Euro 2024 ini. Termasuk assist untuk gol pertama Spanyol ke gawang Jerman di semifinal. 

Sementara Nico Williams (21 tahun) sudah bikin 1 gol dan membuat saatu assist saat Spanyol menghajar Georgia di babak 16 besar.

Hanya saja, Spanyol tidak akan tampil dengan starting XI terkuatnya saat menghadapi Prancis.

Spanyol tidak bisa memainkan tiga pemain utamanya. Mereka yakni bek tengah Robin Le Normand dan full back kanan berpengalaman, Dani Carvajal karena akmuluasi kartu.

Spanyol juga tidak bisa memainkan Pedri karena cedera. Meski, Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente masih memiliki Dani Olmo yang sudah mencetak dua gol di turnamen ini.

Sebagai penikmat bola, saya tentu berharap pertandingan semifinal ini berlangsung terbuka dan enak ditonton. 

Apalagi, kedua tim sudah saling kenal. Banyak pemain dari kedua negara yang main di klub yang sama. Ada yang dari Real Madrid, Barcelona, dan Paris Saint Germain. 

Spanyol lebih diunggulkan bakal lolos ke final. Dan itu masuk akal merujuk penampilan mereka yang konsisten. Tapi, bila Mbappe sudah tidak kesepian, lini pertahanan Spanyol bakal was-was. 

Salam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun