Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Nyala Api Jojo Padam di Babak Awal Singapore Open 2024, Ada Apa?

29 Mei 2024   17:00 Diperbarui: 30 Mei 2024   05:53 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie langsung kandas di babak awal Singapore Open 2024/Foto: Kompas.com

Kabar mengejutkan datang dari turnamen bulutangkis Singapore Open 2024 yang baru memainkan babak 32 besar.

Pecinta bulutangkis Indonesia banyak yang terkaget-kaget ketika mendapati kabar tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie langsung tersingkir di babak awal turnamen yang mulai digelar sejak tahun 1929 ini.

Apalagi, Jojo--panggilan Jonatan Christie, kalah dengan skor cukup telak dari pemain senior China Taipei, Chou Tien Chen alias CTC.

Awalnya, pertandingan Jojo Vs Chou Tien Chen diprediksi bakal ketat. 

Bahkan menjadi salah satu pertandingan yang paling ditunggu di hari kedua babak 32 besar Singapore Open 2024. 

Di game pertama, menit demi menit pertandingan berjalan alot. Ketat.

Setelah berkejar-kejaran dalam perolehan poin, Chou Tien Chen (34 tahun) akhirnya berhasil mengambil game pertama dengan kemenangan 21-17. 

Ketika tahu Jojo (26 tahun) kalah di game pertama, saya yakin dia bakal bisa mengambil game kedua dan memaksakan rubber game.

Keyakinan saya itu dipicu oleh bagusnya penampilan Jojo di tahun ini. Kalau kata anak muda sekarang, Jojo sedang menyala.

Saya berpikir, mungkin Jojo lambat panas.

Apalagi sejak Piala Thomas 2024 lalu,dia tidak bermain di dua turnamen Thailand Open 2024 dan Malaysia Masters 2024. Dia diberi jeda demi fokus pada pemulihan kondisi.

Ternyata prediksi saya keliru. 

Yang terjadi, Chou Tien Chen malah mengganas di game kedua.  Dia mendominasi permainan dan unggul  telak 21-6.

Nyala api Jojo yang menyala ketika selalu menang di Piala Thomas 2024 lalu, ternyata langsung padam di Singapura.

Mengulik Kekalahan Jojo

Ada apa dengan Jojo? Ini bukan Jojo yang biasanya?

Pertanyaan itu sontak disuarakan warganet, utamanya badminton lovers Indonesia di kolom komentar akun Instagram resmi PBSI yang menginformasikan kabar kekalahan Jojo tersebut.

Sebenarnya, tidak sekali ini, Jonatan Christie kandas di babak awal turnamen BWF World Tour. Sebelumnya sudah pernah. Bahkan beberapa kali.  

Namun, kekalahan di Singapore Open 2024 ini tetap memunculkan pertanyaan.  Kekalahan Jojo ini bisa diulik dari berbagai angle.

Saya pun tergoda untuk ikut menguliknya.

Ya, kekalahan Jojo ini memang menarik untuk diulik karena beberapa faktor.

Pertama, performa pebulutangkis yang dikenal punya kemampuan public speaking bagus ini sebenarnya sedang bagus-bagusnya di tahun 2024 ini.

Jojo sudah meraih gelar bergengsi, All England Open 2024 untuk kali pertama. Dia juga menjadi juara Asia 2024.

Pun, dia menjadi satu-satunya pemain pilar Indonesia yang tidak terkalahkan saat tampil di Piala Thomas 2024 lalu.

Kedua, dalam pertemuan terakhir melawan Chou Tien Chen di All England Open 2024, Jojo mampu menang telak 21-4, 21-15 yang membuatnya unggul 9-6 dalam 15 pertemuan melawan CTC.

Karenanya, mendapati dia kalah dengan skor cukup telak dari CTC di Singapore Open 2024 sebenarnya cukup mengherankan.

Timbul pertanyaan, hasil ini sebenarnya karena Chou Tien Chen yang tampil kelewat bagus ataulah memang Jonatan Christie yang mainnya ambyar?

Seperti yang saya tulis di atas, kekalahan Jojo dari CTC ini bisa diulik dari berbagai angle.

Angle pertama, warganet memunculkan dugaan bahwa Jonatan Christie kalah imbas tidak tampil di dua turnamen terakhir. 

PBSI memang mengistirahatkan beberapa pemain inti di Piala Thomas 2024 seperti Jonatan Christie dan Anthony Ginting. Keduanya tidak main di Thailand Open 2024 dan Malaysia Masters 2024.

Pertimbangan PBSI sebenarnya beralasan. PBSI ingin menjaga kondisi Jojo dkk agar tetap bugar dan menghindari kemungkinan cedera jelang tampil di Olimpiade 2024 pada Juli nanti.

Pun, legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat sebelumnya juga menyarankan agar PBSI selektif dalam menurunkan pemain di turnamen demi menjaga kondisi mereka.

Untuk apa terus-menerus tampil di turnamen yang tidak lagi berlaku race to Olympics, utamanya bagi pemain yang sudah dipastikan lolos ke Olimpiade 2024. 

Namun, ada pula anggapan bahwa karena absen bermain di dua turnamen sebelumnya, feeling game Jonatan jadi tidak seperti sebelumnya saat dia main di Piala Thomas 2024.

Namanya juga anggapan, sah-sah saja. Pun, yang lain bisa memunculkan asumsi berbeda. 

Jaga Kondisi dan Jaga Standar Penampilan

Angle kedua, ada pula anggapan bahwa pemain-pemain yang lolos ke Olimpiade--bukan hanya pemain Indonesia, kini tidak akan terlalu ngoyo alias all out main di turnamen BWF World Tour demi menghindari cedera.

Benarkah? Ini juga bisa memunculkan debatable. 

Siapa sih pebulutangkis yang tidak ingin tampil dalam kondisi terbaik di Olimpiade yang adanya empat tahun sekali dan tidak setiap empat tahun sekali pemain bisa lolos.

Tentu akan menyedihkan bila ada pemain yang sudah mendapat tiket main di Olimpiade, ternyata batal tampil karena cedera.

Karenanya, masuk akal bila ada pemain yang memilih bermain aman. 

Pendek kata, simpan kekuatan dulu di turnamen BWF World Tour supaya nanti 'meledak' di Olimpiade 2024 di Paris.

Jonatan Christie pun jelas ingin tampil dalam kondisi prima di Olimpiade 2024 demi bersaing memburu medali.  Dia ingin menorehkan catatan pernah meraih medali Olimpiade dalam kariernya. Syukur-syuur bila medali emas.

Namun, dalam olahraga, yang namanya mencapai peak performance itu kadang tidak bisa muncul tiba-tiba. Tapi, polanya harus diatur.

Semisal, main biasa saja di turnamen BWF lantas meledak di Olimpiade. Apa iya begitu? 

Bahwa menghindari cedera itu memang  penting. Tapi, tetap tampil all out di turnamen guna menjaga standar penampilan menuju Olimpiade 2024, juga tidak kalah penting.

Nah, jalan tengahnya sebenarnya adalah memilih turnamen yang akan diikuti. Tidak tampil di semua turnamen. Harus selektif dan ada prioritas.

Tentu ini menjadi tugas dari PBSI.

Tapi, warganet juga jangan gemar membalikkan logika. Bahwa ketika ada pemain tampil buruk, lantas yang disalahkan karena selektif memilih turnamen tersebut.

Pada akhirnya, kekalahan pasti menyisakan kecewa. Jonatan Christie juga pasti kecewa berat karena langsung tersingkir di babak awal Singapore Open 2024.

Namun, setop untuk mengolok-olok mereka yang telah berjuang di lapangan.

Cukuplah memberi motivasi agar Jojo tampil lebih baik di turnamen berikutnya.Siapa tahu, Jonatan Christie nanti meledak di Indonesia Open 2024 yang dimainkan pekan depan di Jakarta.

Oh ya, bagaimana dengan Ginting?

Ginting lolos ke babak 16 besar Singapore Open 2024 tanpa perlu berkeringat. Ini karena lawannya, yakni tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, mundur karena mengalami cedera.

Ah ya, Lee Zii Jia cedera pada hamstring setelah tampil beruntun di Thailand Open 2024 dan Malaysia Masters 2024 di mana dia meraih juara dan jadi finalis di rumah sendiri.

Jadi, sampai sini, kita bisa paham betapa pentingnya selektif memilih turnamen untuk menghindari cedera. 

Meski, pemain juga wajib menjaga standar penampilan agar tetap di level atas. Bilapun kalah, jadikan itu sebagai lampu kuning untuk terus berbenah sebelum tampil di Olimpiade 2024. Salam. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun