Di kancah Eropa, Bayer Leverkusen juga pernah menjadi juara Piala UEFA--nama lawas Liga Europa--tahun 1988 silam saat mengalahkan tim Spanyol, Espanyol.Â
Mereka juga pernah menjadi finalis Liga Champions 2002 tetapi kalah dari Real Madrid lewat gol mematikan tendangan voli ajaib Zinedine Zidane.
Merujuk fakta itu, tidak mengherankan bila pemain-pemain Atalanta tentu tidak ingin melewatkan final di kompetisi Eropa yang bole jadi hanya terjadi sekali ini seumur hidup mereka.Â
Ketika banyak orang meremehkan mereka, pemain-pemain Atalanta justru menjadikan itu sebagai kepingan energi untuk bisa tampil 'meledak' di final.Â
Dan itulah yang terjadi di final tadi. Atalanta benar-benar tampil meledak.
Menengok road to final Atalanta
Perjalanan Atalanta menuju final sebenarnya luar biasa. Tapi, karena pencapaian mereka di Liga Serie A Italia tidak sekeren Bayer Leverkusen, banyak orang tidak melihatnya.
Atalanta sudah tampil ganas sejak pertandingan fase grup. Mereka ada di Grup D bersama Sporting CP dari Portugal, Sturm Graz dari Austria, dan Rakow Czesthocowa dari Ceko.
Tim asal Bergamo Italia ini tidak terkalahkan dalam enam pertandingan. Mereka menang empat kali dan imbang dua kali.
Di babak gugur 16 besar, Atalanta kembali bertemu Sporting CP. Hasilnya, hasil menang 2-1 dan imbang 1-1.
Di perempat final, Atalanta berjumpa dengan Liverpool yang digadang-gadang sebagai calon juara.