Yakni ketika Pelatih Gian Piero Gasperini terlihat menyuruh Xabi Alonso untuk diam dengan meletakkan jarinya di bibirnya.Â
Foto ini seolah membungkam para peragu Atalanta.Â
Dibanding Bayer Leverkusen yang memang berambisi meraih treble winners di musim ini, semangat Atalanta adalah semangat tim biasa saja yang ingin menunjukkan bahwa mereka bisa berjaya di kancah Eropa.Â
Ya, final Liga Europa 2023/24 ini menjadi momen yang sangat penting dan bersejarah bagi Atalanta yanga 'hanya' tim biasa di Italia. Bukan tim tenar seperti AC Milan, Inter Milan, atau Juventus.
Bagi Atalanta, ini merupakan final pertama mereka di kompetisi Eropa. Bisa dibayangkan bagaimana motivasi mereka menyambut final ini.
Bagi Atalanta, final tersebut bukan hanya tentang kesempatan meraih piala.
Tapi, final tersebut juga momen untuk mengangkat martabat mereka dengan meraih trofi Eropa pertama sekaligus trofi bergengsi pertama dalam 50 tahun terakhir.
Ya, sepanjang sejarah klub sejak berdiri tahun 1907 silam, Atalanta hanya sekali memenangi piala. Yakni ketika menjadi juara Coppa Italia pada tahun 1963. Atau sudah berlalu 61 tahun silam.
Sementara prestasi mereka di kancah domestik adalah pernah enam kali juara Serie B Italia yang merupakan kompetisi level II di Italia setelah Serie A Italia.
Mereka tidak pernah juara Liga Serie A Italia. Tidak juga Coppa Italia.Â
Bandingkan dengan pemain-pemain Bayer Leverkusen yang baru saja meraih gelar juara Bundesliga, bahkan berpeluang meraih treble winners karena juga main di final DFB Pokal Jerman.