Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dilema Tottenham, Membantu Diri Sendiri atau Menolong Arsenal?

14 Mei 2024   18:37 Diperbarui: 15 Mei 2024   23:35 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten Tottenham Hotspur, Son Heung Min/Foto: Kompas.id 

Dilema besar tengah dihadapi klub London Utara, Tottenham Hotspur.

Adalah pertandingan krusial Liga Inggris pekan tunda menghadapi Manchester City di London dini hari nanti yang membuat Tottenham merasakan dilema.

Sebab, pertandingan ini tidak hanya penting bagi Tottenham Hotspur.

Namun, hasil pertandingan ini juga akan sangat berpengaruh dan menentukan terhadap akhir cerita perburuan gelar Liga Inggris musi 2023/24 ini. 

Kok bisa begitu?

Arsenal berharap 'bantuan' Tottenham

Ceritanya begini. 

Selepas kemenangan dari Manchester United kemarin, Arsenal kini memimpin klasemen Liga Inggris dengan perolehan 86 poin dari 37 pertandingan.

Hanya saja, meski memimpin klasemen di pekan ke-37 atau ketika kompetisi tinggal menyisakan satu pertandingan, tetapi Arsenal belum tentu juara.

Hal ini tidak lepas dari posisi Manchester City di peringkat 2 yang memiliki 85 poin dari 36 pertandingan.

Ya, meski Arsenal ada di puncak klasemen, tetapi peluang juara terbesar kini justru ada di Manchester City.

Ini karena Arsenal tinggal menyisakan satu pertandingan. Yakni menjamu Everton di pekan terakhir, pada Minggu  19 Mei nanti.

Sementara Manchester City masih punya dua pertandingan sisa. Yakni pertandingan away menghadapi Tottenham Hotspur pada Rabu (15/5) dini hari nanti dan menjamu West Ham United di pekan terakhir (19/5).

Andai Manchester City memenangkan dua pertandingan itu, mereka bakal jadi juara. Sebab, poin tim asuhan Pep Guardiola ini  akan menjadi 91 poin.

Sementara poin Arsenal maksimal 89 poin bila mampu menang di pekan terakhir.

Karenanya, Arsenal kini tinggal berharap pada Tottenham Hotspur bisa menghentikan laju kencang Manchester City.

Bila laga dini hari nanti dimenangkan Tottenham atau berakhir imbang, maka Arsenal akan tetap berada di punca klasemen. Dengan begitu, Arsenal akan berada di pole position pada penentuan juara di pekan terakhir.

Namun, bila Manchester City bisa mengalahkan Tottenham, maka City yang akan menyambut pekan terakhir di posisi terdepan karena bakal punya 88 poin dan berada di puncak.

Lalu, apa rumitnya bagi Tottenham? Lha wong tinggal main. Menang atau kalah bukan urusan tim lain.

Masalahnya, Tottenham juga punya kepentingan di pertandingan nanti.

Sebab, posisi Tottenham yang ada di peringkat 5 di klasemen Liga Inggris dengan 63 poin, masih serba nanggung. 

Tottenham jelas berharap finish di peringkat 4 demi bisa lolos ke Liga Champios musim depan. Bila begitu, maka Totenham wajib mengalahkan Manchester City lantas menang di pekan terakhir menghadapi Sheffield United yang sudah terdegradasi.

Sebab, bila mengalahkan City dan Sheffield, maka Tottenham akan punya 69 poin. 

Tottenham tinggal berharap Aston Villa yang kini ada di peringkat 4 engan 68 poin dan sudah main 37 kali, kalah di pertandingan terakhirnya. 

Fan Tottenham ingin timnya kalah dari Manchester City

Nah, yang bikin situasi rumit adalah hubungan antara Tottenham dan Arsenal yang selama ini kurang harmonis. Bahkan bisa dibilang musuh abadi karena sama-sama ada di London Utara.

Kalau kata fan Tottenham, mereka boleh kalah dari tim-tim lain di Liga Inggris asal jangan kalah dari Arsenal. Pun, fan Arsenal juga berprinsip seperti itu. Gengsi yang  bicara.

Karenanya, dalam situasi pertandingan ini, Tottenham menghadapi dilema apakah menolong diri mereka sendiri dengan tampil all out di Manchester City ataukah 'mengalah' demi mencegah agar Arsenal tidak juara.

Sebab, sebagian fan Tottenham sudah bersuara. 

Mereka ingin timnya kalah saja melawan Manchester City. Bila boleh memilih, mereka lebih rela bila Manchester City yang juara daripada Arsenal.

Namun, pelatih Tottenham, Ange Postecoglou memberikan pernyataan jelas kepada para fan bahwa dirinya ingin Tottenham menang di pertandingan ini.  

"Tottenham akan bertanding dengan tujuan mengalahkan Manchester City, meskipun hasil itu akan membuat Arsenal berpeluang menjadi juara," ujar pelatih asal Australia ini dikutip dari Sky Sports.

Memangnya Tottenham bisa mengalahkan Manchester City?

Justru itu, urusan ini menjadi ramai. Sebab, Manchester City dalam empat kali lawatan ke markas Tottenham, Manchester City selalu kalah dengan tanpa pernah mencetak gol.

 Toh, itu dulu. Situasi terkini, Manchester City tampil superior dengan selalu menang beruntun di 7 pertandingan terakhir. Bahkan, City tak terkalahkan dalam 21 pertandingan di Liga Inggris dengan 17 laga berakhir dengan kemenangan.

Bandingkan dengan Tottenham yang di lima laga terakhir Liga Inggris, kalah empat kali beruntun sebelum .akhirnya menang atas Burnley di pekan kemarin. 

Jadi, bila sampean (Anda) fan Tottenham, sampean memilih bersikap yang mana?

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun