Atalanta menang telak 3-0 atas Marseille di Stadion Atleti Azzuri d'Italia di Kota Bergamo yang dipenuhi hampir 15 ribu suporter yang mayoritas pendukung tuan rumah.
Sebelum pertandingan, peluang kedua tim untuk lolos ke final masih fifty-fifty. Sebab, kedua tim bermain 1-1 di markas Marseille pada semifinal leg pertama.
Artinya, bila pertandingan kembali berakhir imbang, maka akan terjadi perpanjangan waktu. Bahkan kemungkina adu penalti.
Yang terjadi, permainan cepat Atalanta sulit diimbangi Marseille. Tiga gol dari Adeloma Lookman di babak pertama, lalu gol Matteo Rugari dan El Bilal Troure, membawa tuan rumah ke final.
Jauh sebelum tampil di babak gugur (knock out), Atalanta sebenarnya sudah tampil hebat di Liga Europa musim ini.
Gianluca Scamacca dan kawan-kawannya melakoni babak penyisihan grup tanpa pernah kalah. Mereka menang empat kali dan bermain imbang dua kali.
Atalanta pun mengakhiri penyisihan grup sebagai juara Grup D.
Lantas, di babak 16 besar, Atalanta mengalahkan tim Portugal, Sporting CP lewat kemenangan agregat tipis 3-2. Bermain 1-1 di kandang lawan pada leg pertama, lantas menang 2-1 saat menjadi tuan rumah.
Harapan Italia Akhiri Penantian Panjang
Final Liga Europa 2023/24 ini akan menjadi pengalaman pertama bagi Atalanta tampil di pertandingan puncak kompetisi Eropa.
Sebagai klub, bila ukurannya trofi, satu-satunya kebanggaan Atalanta adalah pernah juara Coppa Italia 1962-63.