"Ini tidak dapat dipercaya, sepak bola terkadang sangat tidak adil".Â
"Kami menciptakan 31 tembakan. Dalam dua pertandingan, (shots) itu membentur tiang enam kali dan kami  tidak mencetak satupun gol".
Begitu komentar Luis Enrique Martinez, pelatih Paris Saint Germain (PSG) seusai pertandingan semifinal Liga Champions dini hari tadi yang bikin dirinya gregetan.
Menjelang pertandingan berakhir, kamera acapkali menangkap raut muka Enrique yang tegang sembari beberapa kali memegangi kepalanya ketika ada peluang gagal jadi gol.
Pelatih asal Spanyol ini memang pantas gregetan dengan apa yang terjadi.
Sebab, PSG mendominasi permainan dini hari tadi. PSG menyerang secara brutal dan menciptakan jauh lebih banyak peluang ketimbang lawannya, Borussia Dortmund.
Yang terjadi, PSG yang harus mencetak gol di semifinal kedua ini untuk menyamakan agregat gol, malah seperti dijauhi keberuntungan.
Semua peluang tidak ada yang menjadi gol. Kadang mentah di kaki dan kepala bek-bek  Dortmund. Pun, kadang menghantam mistar atau tiang gawang Dortmund.
Kylian Mbappe yang biasanya ganas di kotak penalti, kali ini tampak lemas. Ousmane Dembele juga tampil memble melawan mantan klubnya. Â Vitinha, gelandang asal Portugal, juga hanya bisa ternganga ketika tendangannya mengenai mistar gawang.
Malah Dortmund yang mencetak satu gol lewat sundulan bek senior Jerman, Matt Hummels usai memanfaatkan sepak pojok. Dan itu menjadi satu-satunya gol di pertandingan yang dimainkan di Paris tersebut. Â