Strategi pelatih Indonesia berjalan sesuai 'skenario'
Dalam line up, Indonesia menurunkan Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Chico Aura Dwi Wardoyo sebagai tiga pemain di sektor tunggal.
Menariknya, di sektor ganda, Indonesia membuat kejutan dengan tidak memainkan ganda pertama, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Malah, ganda kedua, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang didorong sebagai ganda pertama.
Dan, kejutannya adalah menurunkan pasangan 'gado-gado' dadakan, Fajar Alfian dipasangkan dengan Daniel Marthin sebagai ganda kedua yang main di game keempat.
Disebut pasangan gado-gado karena bukan pasangan asli mereka. Selama ini, Fajar bermain dengan Muhammad Rian Ardianto sementara Daniel main dengan Leo Rolly Carnando.
Tim pelatih tim putra Indonesia jelas paham bahwa Korea Selatan memiliki ganda putra yang sangat kuat. Yakni Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae yang merupakan juara dunia 2023.
Maka, tim pelatih pun menimang strategi. Pertimbangannya, bila menurunkan Fajar/Rian sebagai ganda utama, mereka punya rekor kurang bagus menghadapi Kang/Seo.
Pun, di ganda kedua, Korea Selatan juga kuat. Bila begitu, Korea Selatan bakal mencoba mencuri kemenangan di salah satu dari tiga game sektor tunggal.
Sementara di sektor tunggal, Korea Selatan memang tidak punya pemain top dalam ranking BWF.
Tapi, karena hal itu, pemain tunggal Korea justru sulit dikenali gaya mainnya. Pun, mereka punya semangat besar untuk mengalahkan pemain yang rankingnya jauh di atas mereka.
Karenanya, Bagas/Fajar yang didorong maju sebagai ganda utama. Kata warganet, Bagas/Fikri dijadikan 'tumbal' melawan Kang/Seo tapi Indonesia bisa memburu kemenangan di ganda kedua.