Indonesia sebelumnya juga dihadapkan pada situasi sama saat sebelum melawan Jepang. Bahwa, Indonesia bisa dipastikan lolos bergantung hasil pertandingan di grup lainnya.
Namun, hasilnya ternyata tidak sesuai harapan. India yang diharapkan main imbang dengan Suriah di Grup B, ternyata kalah 0-1. Lalu laga Hong Kong Vs Palestina yang diharapkan berakhir imbang, ternyata Palestina menang 3-0.
Dari situ kita belajar bahwa memang berharap pada tim lain, berharap pada kejatuhan tim lain, apalagi di level Piala Asia, adalah berharap yang mengecewakan
Drama mendebarkan
Tadi malam pun, situasinya nyaris sama seperti itu. Berharap dari Grup E, yang terjadi malah justru 'drama lucu' yang menyebalkan yang terjadi di lapangan.
Yordania akhirnya kalah 0-1 dari Bahrain. Sementara Korea Selatan imbang 3-3. Memang, apanya yang lucu?
Mudah menduga, Yordania dan Korea Selatan tidak mau finish sebagai juara grup. Sebab, jadi juara Grup E berarti berjumpa tim runner-up Grup D yakni Jepang di babak 16 besar.
Maka kedua tim seolah enggan menang di laga terakhir karena keduanya sudah dipastikan lolos. Mereka pilih lawan di babak 16 besar. Dan itu bukan Jepang.
Harus diakui, Malaysia yang sudah tersingkir, memang bermain bagus tadi malam. Tapi Korea Selatan juga tidak bermain seperti di dua laga sebelumnya. Situasi di bench Korea ketika Malaysia bikin gol, menjadi penjelas. Ekspresi pelatih Korsel Jurgen Klinsmann saat Malaysia mencetak gol di menit akhir, menjadi penegas.
Akhirnya, Bahrain yang awalnya terancam gagal lolos, malah jadi juara Grup E dan akan menantang Jepang.
Dengan demikian, satu harapan Indonesia pun lepas. Tinggal harapan satunya, yakni pertandingan Oman Vs Kirgistan.