Akhir pekan kemarin, kompetisi Pegadaian Liga 2 2023/24 memainkan pertandingan pertama babak 12 besar.
Sesuai namanya, ada 12 tim yang bermain di babak ini. Mereka punya tujuan sama, membuka jalan lolos ke babak berikutnya demi menjemput harapan lolos promosi ke Liga 1.
Bagaimana hasilnya?
Hasil pertandingan matchday pertama yang dimainkan Sabtu (6/1) dan Minggu (7/1) kemarin, menunjukkan betapa 12 tim yang tampil di babak 12 besar Liga 2, memiliki tekad dan semangat sama kuat untuk promosi naik ke Liga 1 yang merupakan level kompetisi tertinggi di tanah air.
Faktanya, dari enam pertandingan yang dimainkan di tiga grup, hanya dua pertandingan yang berakhir dengan ada pemenang. Itupun dengan skor tipis selisih satu gol. Sementara empat pertandingan berakhir imbang.
Di Grup X, derby Sumatera antara PSMS Medan Vs Persiraja Banda Aceh berakhir 0-0. Ini merupakan ketiga kalinya, kedua tim bermain imbang. Di babak penyisihan sebelumnya, PSMS dan Persiraja juga dua kali bermain tanpa ada pemenang.
Sementara di Padang, Semen Padang yang diunggulkan karena penampilan hebat di babak penyisihan, tak mampu memaksimalkan keuntungan main di kandang. Tim Kabau Sirah ditahan tamunya, PSIM Yogyakarta 1-1.
Di dua pertandingan Grup Y yang dimainkan Minggu (7/1) sore dan tadi malam, juga berakhir tanpa pemenang.
FC Bekasi City yang tampil gagah di babak penyisihan dengan menjadi juara Grup 2, ternyata tidak mampu tampil istimewa saat menjamu Deltras FC Sidoarjo. Tim berlambang kuda hitam ini bahkan tertinggal di babak pertama sebelum akhirnya menyamakan skor 1-1 di 15 menit terrakhir babak kedua.
Malam harinya, pertandingan Malut United FC yang menjamu Persela Lamongan, juga berakhir alot. Laskar Joko Tingkir--julukan Persela mengimbangi tim Naga Gamalama 0-0 dalam laga yang berlangsung di bawah guyuran hujan.
Hanya di Grup Z, dua laga berakhir dengan pemenang. PSBS Biak yang menjamu Gresik United dan menjadi laga pembuka babak 12 besar Liga 2 (6/1), berakhir 1-0 untuk kemenangan tim tuan rumah. Sementara Persipal menang 2-1 atas Persewar Waropen.
Pertandingan yang berlangsung ketat ini membuktikan bahwa babak 12 besar Liga 2 sangat berimbang. Tidak ada tim yang inferior dan gawangnya jadi sarang gol bagi tim lainnya. Ke-12 tim masih punya peluang sama untuk lolos ke babak berikutnya.
Kontroversi  yang masih terjadi
Hanya saja, pertandingan matchday pertama babak 12 besar Liga 2 ini masih memunculkan noda berupa kejadian yang masih belum mencerminkan fair play di lapangan.
Pertandingan PSBS Biak Vs Gresik United berakhir dengan kontroversi.
Penyebabnya, gol kemenangan PSBS Biak itu terjadi di menit ke-95. Dan itu muncul dari penalti yang diberikan wasit untuk tuan rumah. Tak terima dengan keputusan itu, pemain-pemain Gresik United sempat melakukan protes keras.
Gresik United menegaskan tidak puas karena merasa dikerjai wasit. Usai laga tim secara resmi langsung melayangkan protes kepada operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru terkait hal ini.Â
"Kami dicurangi, padahal secara permainan Gresik bisa mengimbangi PSBS. Penalti kontroversial itu sangat merugikan Gresik United," ujar Manajer Gresik United, Harris Bahasuan seperti dikutip dari Kompas.com.
"Saya tak banyak komentar, lihat saja di cuplikan video. Pemain PSBS jatuh sendiri, atau diving," imbuh Pelath Gresik United, Agus Indra Kurniawan dikutip dari sumber sama.
Dan memang, keputusan memberi penalti di menit-menit akhir pertandingan menjadi keputusan simalakama bagi waksit. Ada potensi tim dirugikan bila penalti tidak diberikan. Tapi, ada juga potensi tim dirugikan bila penalti diberikan. Â Belum lagi kecurigaan yang muncul.
Sebab, di sepak bola Indonesia, kejadian seperti ini sudah menjadi rahasia umum dan seolah sudah memunculkan stigma, terlepas benar atau tidak. Bahwa ada stigma, tim tuan rumah diuntungkan mendapat penalti ketika menjelang pertandingan berakhir. Padahal, bisa jadi keputusan penalti itu benar adanya. Tapi, stigma itu terlanjur ada. Â
Tentu, itu menjadi PR bagi PSSI. PR untuk terus berbenah. Membenahi kinerja wasit dan juga mengedukasi pemain di lapangan. Apalagi, babak 12 besar Liga 2 ini cukup krusial karena menentukan lolos tidaknya tim ke Liga 1.
Tapi yang jelas, perjalanan masih panjang. Tim yang kalah di laga pertama belum tamat. Tim yang menang juga belum tentu lolos. Sebab, masih ada lima pertandingan tersisa di babak 12 besar Liga 2 ini.
Sebagai informasi, aturan main babak 12 besar Liga 2 yang diikuti 12 tim, terbagi dalam tiga grup yang setiap grupnya berisikan empat tim. Setiap tim bermain enam kali dengan sistem home and away.Â
Lantas, tim juara grup dipastikan akan lolos ke semifinal. Plus, satu tim dari tiga grup yang menjadi runner-up terbaik.Â
Kemudian, di semifinal, dua tim yang menang dan lolos ke final, dipastikan promosi ke Liga 1 sembari berkesempatan memburu gelar juara Liga 2. Sementara dua tim yang kalah, akan bertanding untuk memeprebutkan satu tiekt terakhir promosi ke Liga 1. Salam. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H