Di masa-masa awal kuliah pada pembuka era 2000-an silam, buku-bukunya pujangga Kahlil Gibran pernah jadi favorit mahasiswa se-angkatan saya.
Saya terkenang, ketika mampir ke toko buku, rak tempat memajang buku-buku Kahlil Gibran pasti ramai. Ada saja anak muda yang membaca bukunya di tempat. Ada pula yang segera membawa bukunya ke kasir. Dibeli.
Apakah dibaca?
Tentu saja. Zaman itu, budaya membaca buku di kalangan anak-anak muda masih tinggi. Toko buku masih menjadi tempat favorit untuk dikunjungi (termasuk toko kaset pita).
Meski, tidak ada yang lantas menuliskan kutipan menarik di buku itu ke dalam status unggahan di media sosial seperti sekarang. Karena kala itu memang belum ada media sosial. Palingan ditulis di buku diary ataupun dikutip ketika mengobrol dengan teman kos ataupun diskusi di kampus.
Dari sekian banyak kutipan dari puisi sang pujangga yang seringkali dicomot teman-teman kala itu, ada salah satu quote yang paling saya ingat.
Bunyinya kurang lebih begini:
"Dan, jika kau tidak bisa bekerja dengan cinta, tetapi hanya dengan kebencian, lebih baik kau tinggalkan saja kerjamu dan duduk di gerbang rumah suci, dan menerima sedekah dari mereka yang bekerja dengan gembira".
Saya mendadak teringat kutipan yang sepertinya juga ada di salah satu lirik lagu hitsnya KLA Project itu, berkorelasi dengan situasi yang pernah terjadi di tempat saya bekerja. Dari beberapa tempat kerja yang pernah saya  'nguli', ada beberapa kisah yang kiranya perlu dibagikan.
Kisah yang sekadar diceritakan untuk menjadi pembelajaran. Diambil hikmahnya.