Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Di India, Dejan/Gloria Menemukan Kompas Menuju Olimpiade Paris 2024

6 Desember 2023   08:05 Diperbarui: 6 Desember 2023   16:58 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Gloria Widjaja memburu gelar kedua di India/Foto: Kompas.com 

Bagaimana rasanya akhirnya bisa juara setelah episode nelangsa panjang di sepanjang tahun ini?

Tanyakan rasanya pada pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah dan Gloria Emanuelle Widajaja.

Sedetik setelah memastikan kemenangan atas ganda campuran Jepang Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo di final turnamen Syed Modi India International 2023 (3/12), Dejan Ferdinansyah langsung menghamparkan tubuhnya di lapangan. Menciumi sembari tangannya menepuk lantai lapangan tanda. Sedangkan Gloria berteriak puas.

Ekpresi puas kegembiraan yang wajar. Saya dan sampean (Anda) juga rasanya akan seperti itu bila akhirnya bisa meraih gelar setelah sepanjang tahun menjalani rutinitas berulang: latihan, ikut turnamen, kalah, latihan lagi, ikut turnamen lagi, kalah lagi. Terus begitu.

Karenanya, begitu mereka berhasil meraih gelar perdana di tahun 2023 ini, pecahlah kegembiraan Dejan dan Gloria.

"Alhamdulillah, puji syukur kita dapat juara. Rasanya plong," ujar Dejan dilansir dari djarumbadminton.com.

Semakin plong karena gelar itu mereka dapat setelah melakoni final super dramatis yang menguras fisik dan emosi. Dejan/Gloria menang rubber game dengan skor yang bikin jantung deg-degan 20-22, 21-19, 25-23. Bisa dibayangkan betapa mendebarkannya final ini. Tiga game berakhir dengan skor ketat. Bahkan berakhir dengan setting point di game penentuan.

Memaknai Gelar di India

Bagi Dejan/Gloria, gelar yang mereka raih di Syed Modi India International 2023 ini punya banyak makna.

Pertama makna pembuktian. Dejan/Gloria akhirnya bisa meraih gelar di tahun ini. Bahkan, ini merupakan gelar pertama mereka di turnamen BWF World Tour level Super 300. Sebelumnya, mereka meraih gelar level Super 100 di Vietnam tahun 2022 lalu.

Sebagai informasi, di turnamen BWF World Tour, level Super 100 merupakan yang paling bawah. Di atasnya ada level Super 300, level Super 500, level Super 750, dan level Super 1000.

Semakin tinggi levelnya, turnamennya semakin bergengsi. Hadiahnya lebih besar dan poin yang didapat juga lebih besar. Dan tentu saja, level persaingannya sangat ketat. Semisal All England yang merupakan level Super 1000, semua pebulutangkis top dunia akan ikut tampil. Sebaliknya, di turnamen level Super 100, pemain ranking 10 besar dunia tidak ikut tampil.

Di bawah BWF World Tour yang merupakan nama baru dari turnamen yang dulunya Super Series ini masih ada turnamen berlabel International Challange.

Ya, gelar ini merupakan pembuktian bagi Dejan/Gloria. Bahwa, di sektor ganda campuran yang tingkat persaingannya bahkan jauh lebih keras dari ganda putri, mereka masih bisa meraih gelar.

Sebagai pasangan dari jalur non pelatnas, Dejan/Gloria membuktikan mereka masih bisa berprestasi di level dunia. Utamanya bagi Gloria merupakan alumnus Pelatnas. Dulu dia berpasangan dengan Hafiz Faizal. Tapi dia lantas mengucap perpisahan dengan Pelatnas Cipayung. 

"Satu tahun ini kita latihan sudah bagus, tapi di momentumnya aja yang belum dapat. Jadi ketika sudah juara, ya rasanya lega. Ini mudah-mudahan jadi jalan pembuka buat kita," tambah Dejan.

Kedua, gelar ini bermakna mengakhiri penasaran panjang mereka. Selama ini, Dejan/Gloria bukannya bermain jelek. Malah, keduanya seringkali bermain oke. Utamanya Dejan yang dengan postur setinggi 181 cm dan usia masih 23 tahun, memiliki smash keras.

Namun, mereka seringkali tidak berkutik ketika menghadapi the big four ganda campuran terbaik dunia saat ini. Malah terkadang hilang akal harus bagaimana mengalahkan mereka.

Empat pasangan elit dunia itu yakni pasangan world number one dari China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan pasangan baru yang langsung melejit, Feng Yanzhe/Huang Dongping. Lalu pasangan juara dunia 2023 asal Korea Selatan, Seo Seung Jae/Chae Yu-jung. Juga pasangan top dari Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.

Di luar itu masih ada ganda campuran papan atas Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai juga pasangan top Eropa dari Prancis, TmGicquel/Delphine Delrue dan Mathias Christiansen/Alexandre Boje..

Dejan/Gloria seringkali seperti kurang pede ketika bertemu pasangan the big four itu. Walaupun harus diakui, kualitas the big foru ganda campuran tersebut memang di atas pasangan lainnya. Termasuk pasangan ganda campuran dari Indonesia yang belum bisa se-konsisten dan segarang pasangan legendaris Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

"Saya sama Kak Glo di tahun ini perjalanannya cukup sulit. Di babak kedua, kita kadang ketemu langsung dengan seeded-seeded (para pasangan unggulan)," imbuh Dejan.

Buru Gelar Kedua di India, Berlari Menuju Olimpiade 2024

Di India Masters 2023, Gloria/Dejan mampu memanfaatkan momentum. Mumpung empat pasangan elit tersebut tidak ikut main, mereka bisa mengambil kesempatan untuk juara. Tentu saja, kemenangan ini membuat mereka akan lebih percaya diri.

Tengah pekan ini, Dejan/Gloria akan kembali tampil di India. Kali ini di Guwahati Masters 2023 yang merupakan turnamen level Super 100. Diplot sebagai unggulan 1, Dejan/Gloria wajib memaksimalkan momentum ini untuk kembali meraih gelar. 

Mumpung pasangan The Big Four tengah sibuk mempersiapkan diri jelang tampil di BWF World Tour Finals 2023 pertengahan Desember nanti.

Gelar Guwahati Masters 2023 akan sangat penting bagi Dejan/Gloria untuk menutup tahun 2023 dengan happy ending. Daa itu akan semakin menguatkan tekad mereka untuk bisa menembus Olimpiade Paris 2024. Sejauh ini, semua pebulutangkis top dunia tengah berlomba-lomba mengumpulkan poin untuk bisa masuk dalam kuota Olimpiade 2024.

Melansir dari badmintalk_com, bulutangkis mendapatkan jatah 172 atlet untuk Olimpiade dari IOC. Jatah tersebut dibagi untuk 86 atlet putra dan 86 atlet putri. Setiap negara mendapatkan jatah paling banyak mengirim dua wakil di satu sektor.

Adapun untuk sektor ganda, hanya tersedia 16 kuota di setiap sektornya. Satu negara boleh mengirim dua wakil jika kedua wakil tersebut  memang ada di top 8 rankng Race to Paris. Bila di luar itu, tiap negara hanya boleh mengirimkan satu wakil.

Nah, dalam peringkat terbaru Race to Paris 2024 untuk sektor ganda campuran, Dejan/Gloria masih ada di peringkat 16 dengan mengumpulkan 48.036 poin. Satu lagi pasangan Indonesia, yakni Rinov Rivaldy/Pitha Mentari, menempati ranking 14 dengan 51.184 poin.   Adapun posisi 1-4 dikuasai pasangan the big four.

Bila kembali juara di India, Dejan/Gloria bisa mendapatkan tambahan poin penting. Memang, tambahan poin itu belum akan membuat mereka langsung menembus peringkat  besar.

Namun, itu akan semakin memotivasi mereka dalam ikhitar mengejar tiket lolos ke Olimpiade 2024.  Bila begitu, India layak disebut sebagai kompas alias penunjuk arah bagi Dejan/Gloria untuk berlari menuju Olimpiade 2024. 

Tapi, tentu saja, Dejan/Gloria wajib untuk terus berbenah. Gloria tidak boleh menutup mata dari saran-saran warganet yang biapun komentar mereka nyinyir, tapi terkadang ada benarnya. 

Bahwa, dia harus mengurangi error sendiri yang masih kerap terjadi. Dia harus lebih lebih garang bila main di depan net. Gloria yang kini berusia 29 tahun, perlu mencontoh bagaimana Huang Yaqiong, Huang Dong Ping, Chae Yu-jung dan Arisa Higashino bermain di depan net. Sebab, bila ingin meraih gelar yang lebih bergengsi, tentu saja Dejan/Gloria harus bisa mengalahan the big four itu. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun