Ketika Jung Kook, personel boyband tenar asal Korea Selatan, BTS, menyanyikan lagu "Dreamer" di pembukaan Piala Dunia 2022 lalu, dia tidak sekadar bernyanyi.
Jung Kook rupanya juga sedang mengobarkan semangat juang Son Heung Min dan kawan-kawannya di Tim Korea Selatan juga tim-tim Asia, untuk tidak takut bermimpi melangkah jauh di Piala Dunia 2022.
"Look who we are, we are the dreamers
We make it happen, cause we believe it
Look who we are, we are the dreamers
We make it happen, cause we can see it"
Tadi malam, lirik lagu Jung Kook--yang oleh beberapa netizen dianggap mirip Michael Jackson saat tampil di acara pembukaan--seperti menjadi kisah nyata bagi Korea Selatan. Pemimpi yang bisa meraih mimpinya karena yakin.
Ya, lewat pertandingan dramatis menegangkan hingga menit akhir, Korea Selatan (Korsel) menggapai mimpinya lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Memikul beban harus menang melawan Portugal untuk lolos ke babak 16 besar, Korea Selatan ternyata mampu menaklukkan Cristiano Ronaldo dkk di laga  terakhir Grup H, Jumat (2/12) malam. Mereka menang 2-1.
Pendukung Korsel sempat membisu ketika Portugal unggul cepat lewat gol Ricardo Horta di menit ke-5. Bukannya down, justru gol itu yang melecut semangat Son dkk. Mereka bisa menyamakan skor 1-1 di menit ke-27 lewat gol Kim Young-gwon.
Lantas, drama tercipta di menit akhir babak kedua. Korsel melakukan serangan balik lewat Son. Pengalaman main di Liga Inggris membuat Son tenang menguasai bola dan dengan jeli melepas umpan kepada Hwang Hee-chan yang lantas mengubahnya menjadi gol kemenangan.
Korsel menang. Tapi, ketegangan belum selesai. Sebab, nasib mereka masih bergantung hasil pertandingan Grup H lainnya antara Uruguay vs Ghana. Andai Ghana yang menang atau Uruguay menang besar, maka kemenangan kroasia akan sia-sia.
Kamera menangkap gambar Son dkk yang masih ada di lapangan, menyaksikan akhir laga Uruguay vs Ghana lewat layar ponsel. Dan begitu tahu Uruguay menang 2-0 Ghana, meledaklah kegembiraan pemain-pemain Korsel.
Kemenangan Uruguay atas Ghana itu membuat tim Amerika Latin ini memiliki poin yang sama dengan Korea Selatan, yakni 4 poin. Agregat gol alias selisih gol kedua tim juga sama, yakni 0.
Lalu, mengapa Korea Selatan yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022?
Aturan di Piala Dunia 2022, bila ada dua tim memiliki poin sama, maka yang menjadi pembeda pertama adalah agregat gol. Nah, karena agregat gol Korea Selatan dan Uruguay sama-sama 0, maka penentunya adalah banyaknya jumlah gol yang dicetak.
Dalam hal ini, di tiga pertandingan, Korea Selatan mencetak 4 gol dengan agregat 4-4. Sedangkan Uruguay mencetak 2 gol dengan aregat 2-2. Karenanya, posisi Korea Selatan ada di atas Uruguay.
Di akhir klasemen Grup F, Portugal tampil sebagai juara Grup F dengan 6 poin. Lalu, Korea Selatan lolos sebagai runner-up dengan 4 poin. Sementara Uruguay ada di peringkat 3 dengan 4 poin. Dan Ghana jadi juru kunci dengan 3 poin.
Sejarah Wakil Asia di Piala Dunia
Keberhasilan Korea Selatan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 tersebut ternyata menorehkan sejarah baru bagi wakil Asia di piala dunia.
Sebab, untuk pertama kalinya dalam sejarah piala dunia, ada tiga wakil Asia yang berhasil lolos ke babak 16 besar.
Sebelum Korea Selatan, dua wakil Asia lainnya, yakni Australia dan Jepang, lebih dulu memastikan akan tampil di babak 16 besar. Sementara tiga wakil lainnya, yakni Qatar, Iran, dan Arab Saudi terhenti di fase grup.
Pencapaian ini jauh lebih bagus dibanding Piala Dunia 2018 lalu. Empat tahun lalu, dari lima tim wakil Asia yang tampil (Australia, Iran, Jepang, Arab Saudi, Korea Selatan), hanya Jepang yang berhasil lolos ke babak 16 besar.
Adapun rinciannya untuk 16 tim yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022, masih didominasi oleh tim-tim dari zona Eropa.
Ada delapan wakil Eropa di babak 16 besar Piala Dunia 2022 yakni Belanda, Inggris, Prancis, Polandia, Kroasia, Spanyol, Portugal, dan Swiss. Jangan mencari yang nggak ada ya.
ementara Benua Amerika Latin hanya diwakili dua tim, yakni Argentina dan Brasil. Begitu juga benua Afrika yang diwakili Senegal dan Maroko. Serta satu wakil zona Concacaf, yakni Amerika Serikat.
Lalu, bagaimana tiga peluang wakil Asia di babak 16 besar Piala Dunia 2022?
Berat. Sebab, di babak 16 besar yang akan dimulai Sabtu (3/12) malam nanti, tiga wakil Asia akan langsung jumpa lawan kelas berat di babak gugur.
Australia akan tampil pertama. Sebagai runner-up Grup D, Australia akan menghadapi juara Grup C yang merupakan favorit juara, Argentina. Laga Argentina vs Australia ini akan dimainkan di Al Rayyan pada Sabtu (3/12) pukul 22.00 waktu Qatar atau Minggu (4/12) dini hari pukul 02.00 WIB.
Lalu, Jepang yang merupakan juara Grup E, akan menghadapi runner-up Grup F yang juga runner-up Piala Dunia 2018, Kroasia. Laga Jepang vs Kroasia ini akan dimainkan pada Senin (5/12) malam waktu Indoensia.
Jepang akan berusaha menciptakan rekor baru di Piala Dunia, yakni lolos ke perempat final. Di kesempatan sebelumnya, dari enam kali tampil di Piala Dunia sejak 1998, Jepang tiga kali tembus ke babak 16 besar. Yakni di edisi Piala Dunia 2002, 2006, dan 2018. Tapi, semuanya gagal ke perempat final.
Berikutnya, Korea Selatan sebagai runner-up Grup H, akan menantang calon juara, Brasil yang merupakan juara Grup G. Laga Korea Selatan vs Brasil ini akan dimainkan Selasa (6/12) dini hari waktu Indonesia.
Ya, tiga lawan wakil Asia, semuanya berjumpa lawan berat. Tapi, bukankah memang tidak ada lawan ringan di babak 16 besar. Apalagi ini Piala Dunia.
Ah ya, di babak 16 besar ini, bila dua tim bermain imbang hingga berakhirnya pertandingan, maka laga akan dilanjut ke extra time 2x15 menit. Bila ternyata tetap imbang, penentuan pemenang ditentukan lewat adu penalti.
Yang jelas, setelah kemenangan 'mustahil' yang mereka raih di fase grup, tidak ada yang tidak mungkin dicapai di babak 16 besar ini. Seperti lrik lagu Jung Kook, "we are the dreamers, we make it happen". Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H