Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Anak Muda Asal Tomohon Jadi Harapan Indonesia di Australia Open 2022

18 November 2022   09:33 Diperbarui: 18 November 2022   09:47 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikhsan Rumbay jadi satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia di perempat final Australia Open 2022/Foto: Instagram PBSI


Turnamen bulutangis Australia Open 2022 yang digelar di Sydney, kini memasuki babak perempat final.

Sebanyak 20 pertandingan babak perempat final turnamen BWF World Tour level Super 300 ini akan dimainkan Jumat (18/11) mulai pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 11.00 WIB.

Kabar bagusnya, dari 20 match tersebut, masih ada empat wakil Indonesia yang akan turun bermain.

Ya, dari 16 wakil Indonesia yang tampil di Australia Open 2022, hanya tersisa empat wakil di perempat final. Beberapa pemain langsung rontok di babak awal.

Keempat wakil Indonesia di perempat final yakni tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, serta dua pasangan ganda campuran, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah.

Berbeda dengan series BWF World Tour di Eropa bulan lalulalu, Indonesia memang tidak turun full team di di Australia Open 2022. Tidak ada nama-nama top seperti ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya ataupun ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Bahkan, beberapa pemain senior yang awalnya dijadwalkan tampil seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, lalu Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, batal tampil.

PP PBSI memutuskan menarik partisipasi mereka dari turnamen ini dikarenakan berbagai pertimbangan. Utamanya alasan istirahat karena ada beberapa pemain yang sakit dan mengalami cedera di tur Eropa.

Terlebih, empat pemain yang batal tampil itu semuanya lolos ke BWF World Tour Finals pada Desember nanti. Plus ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Jadilah beberapa pemain muda yang tampil d Australia Open. Plus, beberapa pemain pelatnas senior seperti Shesar Hiren Rhustavito dan Chico Aura Wardoyo yang sayangnya langsung tumbang di babak awal.

Perjuangan pemuda Tomohan menyamai prestasi Jonatan Christie

Lalu, bagaimana peluang empat wakil Indonesia di perempat final Australia Open 2022 ?

Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay (22 tahun) yang menjadi satu-satunya harapan di tunggal putra, akan menghadapi pemain Tiongkok, Lu Guangzhu (26 tahun).

Di babak 16 besar kemarin, Ikhsan memperlihatkan daya juang pantang menyerah saat mengalahkan pemain senior Malaysia, Soon Joo Ven (27 tahun) lewat permainan rubber game, Kamis (17/11).

Dia kalah 15-21 di game pertama. Tapi, kekalahan itu tidak membuat pemain kelahiran Tomohon Sulawesi Utara ini patah semangat.

Ikhsan yang bermain rapi dan gesit, lantas berbalik unggul 21-18 di game kedua. Kemudian, menghabisi lawannya di game penentuan dengan skor cukup jauh, 21-12.

Sementara Lu Guangzhu kemarin mengalahkan unggulan 1 asal Malaysia, Lee Zii Jia. Di babak awal, dia menaklukkan pemain senior Indonesia, Tommy Sugiarto. Dia kini menjadi salah satu kandidat juara di turnamen ini.

Bagi Ikhsan, bisa masuk ke perempat fnal turnamen BWF World Tour level Super 300 menjadi pencapaian terbaiknya selama menghuni Pelatnas PBSI. Namun, Ikhsan pastinya tidak ingin cepat puas.

Ikhsan diharapkan bisa melanjutkan sukses seniornya, Jonatan Christie yang juara Australia Open 2019. Itu merupakan edisi terakhir Australia Open 2019 sebelum ditiadakan dalam dua tahun terakhir imbas adanya pandemi.

"Semoga bisa melaju jauh. Sudah saatnya kamu bersinar Rumbay," ujar warganet di kolom komentar Instagram resmi PBSI.

Apalagi, ini merupakan momen akhir tahun di mana PBSI akan melakukan evaluasi pemain. Siapa pemain yang akan didegradasi alais terdepak dari pelatnas dan siapa pemain yang mendapatkan promosi.

Ikhsan yang masih berusia 22 tahun, tentu ingin tetap menghuni pelatnas.

Bahkan, dia diharapkan bisa 'naik kelas' dengan rutin dikirim bermain di turnamen BWF World Tour level Super 300 ke atas di tahun depan. Sebab, pemain sepantarannya seperti Lakhsya Sen (India), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), bahkan sudah masuk peringkat 10 besar dunia.

Pencapaian Ikhsan di Australia Open 2022 ini akan ikut menentukan masa depannya.

Menengok peluang tiga wakil Indonesia lainnya

Sama seperti Ikhsan, Gregoria Mariska Tunjung juga menjadi satu-satunya harapan di tunggal putri.

Sejauh ini, Jorji--panggilan Gregoria Mariska tampil impresif di Australia Open 2022. Di babak awal, dia menang mudah atas pemain tuan rumah, Sydney Tjonadi, 21-14, 21-6 dalam waktu hanya 17 menit.

Kemarin, Gregoria (23 tahun) juga tampil menawan saat mengalahkan pemain Thailand, Supanida Katethong. Dia menang dua game langsung dengan skor meyakinkan, 21-15, 21-9.

Di perempat final, Gregoria yang masih berpeluang lolos ke putaran final BWF World Tour Finals, akan menghadapi pemain Jepang yang usianya sepantaran dengannya, Saena Kawakami.

Sementara di ganda campuran, pasangan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah akan menghadapi unggulan 8 asal China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping pada match 2.

Ini menarik karena keduanya merupakan pasangan racikan baru.

Adnan Maulana sebelumnya main dengan Mychelle Crhystine Bandaso yang masih menjalani pemulihan cedera. Sementara Nita bermain dengan Putri Syaikah di ganda putri.

Meski racikan baru, penampilan Adnan/Nita di Australia Open 2022 cukup oke. Adnan dengan smash kerasnya, bermain enerjik. Sementara Nita bermain sat set sat set di depan net. Meski, ujian sebenarnya adalah di perempat final nanti.

Sedangkan Huang Dong Ping, kita tahu selama ini dia berpasangan dengan Wang Yilyu. Prestasi tertinggi mereka adalah meraih medali emas ganda campuran di Olimpiade 2022 lalu.

Di akhir tahun ini, Federasi Bulutangkis Tiongkok mencoba memasangkan Dong Ping dengan anak muda yang pernah juara dunia junior, Feng Yan Zhe, yang berusia 21 tahun.

Dua pekan lalu, Feng/Huang Dong Ping melaju ke final Hylo Open 2022. Tapi, mereka hanya menjadi runner-up setelah dikalahkan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Satu wakil Indonesia lainnya yakni pasangan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emmanuelle Widjaja yang akan bertemu unggulan 7 dari Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo.

Dejan (22 tahun) dan Gloria (28 tahun) tampil sebagai pemain profesional alais non pelatnas di Australia Open 2022. Sejak dipasangkan di tahun ini, penampilan mereka cukup oke.

Mereka meraih tiga gelar di turnamen level International Challenge. Dan satu gelar di BWF World Tour lebel Super 100 yakni Vietnam Open 2022. Tentu, tampil di Australia Open 2022 yang level Super 300 akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.

Ah, semoga empat wakil Indonesia bisa menampilkan permainan terbaik di perempat final dan lolos ke semifinal Australia Open 2022. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun