Kemenangan besar di matchday I itu seolah menjadi sinyal kuat bahwa Barcelona akan membuat cerita yang berbeda di Liga Champions musim ini.
Bahkan, bila terus tampil konsisten galak, bukan tidak mungkin Barcelona bisa kembali mendominasi Liga Champions seperti saat juara di musim 2014-15 silam.
Lewandowski, kepingan puzzle yang dicari Xavi
Sebenarnya, apa yang membuat Barcelona tampil galak saat menghadapi Viktoria Plzen?
Lucunya, warganet menghubung-hubungkan dengan warna putih jersey yang dipakai Plzen di Nou Camp. Warna putih merupakan warna yang identik dengan Real Madrid, rival abadi Barcelona.
Karenanya, Barcelona langsung tampil galak seakan-akan menghadapi Real Madrid yang bertamu ke Nou Camp.
Ah, bisa aja cocokloginya waranet. Meski bisa jadi itu ada benarnya.
Namun, jawaban yang tepat adalah Xavi sudah menemukan kepingan puzzle yang tidak dimiliki Barcelona di musim lalu. Kepingan bernama Robert Lewandowski.
Musim lalu, Barcelona seringkali kesusahan bahkan tidak tahu bagaimana caranya untuk mencetak gol di Liga Champions.
Faktanya, dari enam laga, hanya dua laga mereka bisa mencetak gol. Itupun hanya saat melawan tim terlema di Grup E, Dynamo Kyiv dengan sepasang kemenangan 1-0. Sementara empat laga saat melawan Bayern dan Benfica, Barca nol gol.
Musim ini, skema main 4-3-3 ala Xavi tampak ganas dengan Lewandowski sebagai target man plus dukungan Ansu Fati dan Ousmane Dembele. Nama terakhir mencetak dua assist saat melawan Plzen.