Bahkan, Arsenal sejatinya mendominasi penguasaan bola dengan 60 persen berbanding 40 persen. Begitu pula dengan jumlah peluang tembakan. Arsenal melakukan 14 tembakan meski hanya tiga yang on target.
Di sinilah yang menjadi penentu hasil akhir big match ini. MU bermain lebih efektif ketimbang Arsenal. Meski hanya melakukan delapan kali tembakan, enam di antaranya mengarah ke gawang.
Inilah menit-menit menentukan yang membawa Manchester United meraih kemenangan beruntun keempat di awal Liga Inggris musim ini.
Jauh sebelum MU unggul, Arsenal sejatinya sempat unggul di menit ke-12 melalui serangan cepat yang diselesaikan penyerang muda asal Brasil, Gabriel Martinelli.
Namun gol itu dianulir setelah review video assistance referee (VAR) menunjukkan bahwa sebelum gol itu, terjadi pelanggaran kepada gelandang MU, Christian Eriksen.
Cerita lantas beralih pada efektivitas permainan MU dan debut impian Antony Santos.
Pemain sayap lincah yang direkrut dari Ajax Amsterdam menjelang deadline transfer pemain awamusim itu membuka keunggulan Tim Setan Merah.
Pada menit ke-35, Antony yang tidak terkawal di sayap kanan, melesakkan tendangan kaki kiri setelah menerima umpan dari Marcus Rashford dan mengecoh kiper Arsenal, Aaron Ramsdale. Skor 1-0 bertahan hingga akhir babak pertama.
Di babak kedua, di 15 menit awal, Arsenal menyamakan kedudukan pada menit ke-60. Bukayo Saka memanfaatkan kemelut di kotak penalti MU dan menendang bola ke gawang David De Gea.
Cerita berikutnya adalah tentang betapa efektinya serangan MU. Di menit ke-66, gelandang asal Portugal, Bruno Fernandes mengirim umpan tendangan effect yang membuat Rashford lepas dari kawalan bek-bek Arsenal hingga kembali membawa MU unggul 2-1.
Tak lama kemudian, pada menit ke-75, Christian Eriksen menjadi inspirator gol Rashford. Lepas dari jebakan offside, Eriksen mengacak-acak pertahanan Arsenal yang pada lima laga awal hanya kebobolan empat gol.