Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Playmaker asal Jerman Kembali Main, Persija Pede Bisa Quattrick Menang saat Menjamu Bhayangkara FC

3 September 2022   14:47 Diperbarui: 3 September 2022   16:37 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain-pemain Persija berlatih jelang menghadapi Bhayangkara FC. Termasuk Hanno Behrens (tengah)/Foto: Instagram @Persija

Apa yang dialami Persija di Jakarta di awal kompetisi Liga 1 musim 2022-23 persis seperti cerita kehidupan manusia. Persija merasakan siklus turun naik dan pahit manis datang secara bergantian.

Sebagai salah satu tim yang masuk kandidat juara, Macan Kemayoran mengawali kompetisi dengan buruk. Di pekan perdana, Persija yang langsung away ke markas juara bertahan Bali United, kalah 0-1.

Sempat menang 2-1 atas Persis Solo di pekan kedua yang menjadi kemenangan perdana di Liga 1 musim ini, ternyata tren bagus itu tidak berlanjut. Penampilan Persija masih labil.

Persija meraih hasil imbang beruntun atas PSM dan Persikabo di dua pekan berikutnya. Meski gagal menang, tetapi sejatinya hasil imbang itu bukan hasil buruk karena diraih di luar kandang.

Baru di pekan keempat, Persija tampil garang. Bahkan ganas. Tiga pertandingan sukses dilewati dengan kemenangan beruntun. Yakni atas tuan rumah RANS Nusantara FC, atas Persita, dan menaklukkan tuan rumah Arema FC.

Tiga kemenangan beruntun itu membawa Persija yang di awal musim sempat mencicipi posisi bawah, kini ada di peringkat 6 di klasemen sementara Liga 1.

Tes konsistensi Persija di Pekan Delapan Liga 1

Di pekan kedelapan Liga 1 yang akan dimainkan Sabtu (3/9), Persija Jakarta bakal menjalani tes konsistensi penampilannya saat menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Patriot di Bekasi.

Mengapa disebut tes konsistensi?

Karena data menunjukkan, Persija selalu kesulitan setiap menghadapi Bhayangkara FC. Dalam lima pertemuan terakhir di Liga 1, Persija sekali kalah dan empat kali ditahan imbang.

Bersama Pelatih asal Jerman, Thomas Doll, Persija punya peluang besar untuk membuat cerita baru yang lebih menawan (baca: menang) kala bertemu dengan The Guardian --julukan Bhayangkara FC.

Peluang itu terbuka karena kedua tim sedang berada dalam situasi berbeda. Persija tengah dalam gairah positif setelah meraih tiga kemenangan beruntun.

Hebatnya, satu dari tiga kemenangan beruntun itu diraih di kandang Arema FC. Itu menjadi kemenangan perdana setelah Macan Kemayoran sulit mengalahkan Arema FC di kandangnya selama 19 tahun.

Sebaliknya, penampilan Bhayangkara FC yang dilatih Widodo Cahyono Putro, terlihat masih inkonsisten.

Dari tujuh pekan yang sudah dilalui, Bhayangkara baru meraih dua kemenangan, dua kali imbang, dan tiga kali kalah. Bahkan, tiga kekalahan itu terjadi dalam empat laga terakhir.

Situasi di Bhayangkara FC semakin pelik. Sebab, mereka tidak bisa tampil full team melawan Persija. Dua pemain kunci di sektor pertahanan absen. Yaitu, Anderson Salles dan Ruben Sanadi. Keduanya istirahat karena cedera.

Sebaliknya, Persija punya banyak opsi untuk meracik strategi terbaik. Kreator serangan Persija, Hanno Behrens sudah kembali dari cedera betis kanan.

Playmaker asal Jerman yang pernah bermain di klub Bundesliga, Hansa Rostock itu akan membuat lini tengah Macan Kemayoran lebih hidup. Hanno sudah tampil lima kali bersama Persija musim ini dan mencetak tiga gol.

"Tanpa Hanno, kami bisa melewatkan dua pertandingan dengan kemenangan. Saya senang dia sudah kembali," ucap Thomas Doll.

Kiper sekaligus kapten tim Persija Andritany Ardhiyasa sudah tidak sabar untuk kembali bertemu Bhayangkara FC.

Dia akan berusaha membuat gawang Persija tetap clean sheet. Andritany sudah menjaga gawangnya tidak kebobolan dalam tiga pertandingan.

"Clean sheet itu kerja tim. Bukan saya sendiri. Sebab, sepak bola adalah olahraga sebelas lawan sebelas. Jadi, ini adalah kesuksesan bersama," tegas Andritany.

Widodo mengakui mulai merasakan tekanan

Sementara pelatih Bhayangkara FC Widodo C. Putro sadar dirinya sedang disorot manajemen pasca kekalahan 2-3 di kandang saat menjamu Persita Tangerang.

Widodo tentu tidak ingin bernasib seperti beberapa nama pelatih yang sudah kehilangan jabatannya di awal musim seiring hasil buruk yang diraih.

"Sebagai pelatih, tentu akan ada tekanan saat tim tidak bisa menang. Manajemen berharap tim ke depan semakin baik,'' ujar Widodo.

Widodo menegaskan akan berusaha keras membuat timnya yang masih tampil sangat labil, bisa bangkit. Meski, Widodo tahu, Persija bukan lawan mudah untuk ditaklukkan.

"Saya sudah meminta para pemain untuk melupakan hasil terdahulu. Catatan buruk itu harus menjadi motivasi untuk menatap pertandingan berikutnya," ungkap pria kelahiran Cepu itu. 

Menarik ditunggu hasil akhir pertandingan ini, apakah Persija meraih kemenangan keempat beruntun untuk terus merangsek naik ke papan atas di klasemen. Ataukah Bhayangkara FC bisa move dari hasil buruk? Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun