Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Mengulik Strategi India Hadapi Indonesia di Final Piala Thomas, Punya 3 MS Kuat dan MD Top 10 Dunia

15 Mei 2022   09:47 Diperbarui: 15 Mei 2022   09:49 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Sinisuka Ginting diharapkan jadi pembuka jalan kemenangan Indonesia melawan India/Kompas.com

Selangkah lagi, tim putra Indonesia bisa mempertahankan gelar juara Piala Thomas sekaligus meraih gelar ke-15.

Syaratnya, Indonesia harus meredam ledakan tim India di final Piala Thomas 2022 yang dimainkan di Impact Arena, Bangkok, mulai Minggu (15/5) siang pukul 13.00 WIB

Dalam sejarah Piala Thomas, Indonesia sudah 20 kali tampil di final. Termasuk pernah beberapa kali tampil di final back to back alias mempertahankan gelar.

Bahkan, Indonesia pernah tampil di final lima kali beruntun di edisi Piala Thomas 1994 hingga 2002.

Namun, dalam 20 final yang pernah dijalani Indonesia tersebut, tidak sekalipun pernah berjumpa India.

Ya, final Piala Thomas 2022 ini akan menjadi pengalaman baru bagi Indonesia karena bertemu lawan baru di final.

Sebagai juara bertahan, Indonesia memiliki keuntungan karena pemain-pemainnya sudah terbiasa melakoni pertandingan final yang menguji kesiapan mental.

Sementara bagi India yang baru merasakan tampil di final Piala Thomas, pertandingan nanti akan menjadi ujian mental pemain-pemainnya.

Namun, tim Indonesia harus mewaspadai semangat besar yang diusung tim putra India.

Sebab, justru karena tidak pernah main di final itulah, India akan sangat termotivasi untuk juara.

Sebab, final ini menjadi kesempatan langka bagi India. Bagi pemain India, mereka bisa bilang, kapan lagi juara kalau tidak sekarang.

Bagi sebagian orang, hadirnya India di final Piala Thomas untuk kali pertama, mungkin tidak terduga. Sebab, India memang bukan unggulan utama di ajang ini.

Namun, India mampu 'meledak' dengan mengalahkan Malaysia di perempat final lantas menumbangkan Denmark di semifinal. Keduanya dengan skor dramatis 3-2.

Tentu saja, lolosnya India ke final Piala Thomas 2022 dengan mengalahkan Malaysia dan Denmark yang punya tradisi juara di Piala Thomas, bukan sebuah keberuntungan.

Namun, India memang punya komposisi pemain yang layak diperhitungkan.

Pendek kata, di final nanti, India tidak hanya berbekal semangat menantang Indonesia. Tapi, mereka punya pemain-pemain yang punya kualitas tampil di final.

India Punya Tiga Tunggal Putra Oke dan Ganda Putra Kuat

Dari line up pemain India yang dimainkan melawan Malaysia dan Denmark, India punya empat pemain/pasangan yang sangat diandalkan untuk meraih poin dalam lima game.    

Siapa saja?

Pemain pertama ada Lakshya Sen. Dialah tunggal pertama alais mens single (MS) India. Usianya baru 20 tahun. Tapi, dia sudah ada di ranking 9 dunia.

Memang, Sen gagal menyumbang poin saat melawan Malaysia di perempat final dan Denmark di semifinal. Dia kalah dari Lee Zii Jia dan Viktor Axelsen.

Namun, Sen yang tahun ini juara India Open dan jadi finalis All England 2022, bisa menjadi lawan sepadan bagi Anthony Sinisuka Ginting di game pertama.

Di game kedua, India punya ganda putra alais mens double (MD) kuat, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Mereka jadi pendulang poin kemenangan India saat melawan Malaysia dan Denmark.

Hadirnya Mathias Boe, legenda bulutangkis Denmark sebagai pelatih, membuat penampilan mereka pasangan yang baru berusia 21 tahun dan 24 tahun ini semakin oke.

Tunggal kedua India ada Srikanth Kidambi. Mantan world number one ini menjadi pemain penting dalam sukses India di Piala Thomas.

Kidambi dua kali membawa India unggul 2-1 di perempat final dan semifinal. Dia akan menjadi lawan tangguh bagi Jonatan Christie di game ketiga.

Ganda putra kedua India, pasangan Krishna Prasad Garaga / Vishnuvardhan Goud Panjala yang main di game keempat.

Bisa dibilang, inilah titik lemah India. Mereka jadi lumbung poin bagi lawan saat melawan Malaysia dan Denmark. Itulah alasan India yang unggul 2-1, disamakan jadi 2-2.

Namun, India punya tunggal ketiga, Prannoy HS yang sangat diandalkan meraih poin di game terakhir.

Pemain berpengalaman berusia 29 tahun ini dua kali jadi penentu kemenangan saat melawan Malaysia dan Denmark.

Indonesia Tak Mengubah Komposisi Pemain

Lalu, bagaimana line up Indonesia untuk menghadapi India di final nanti?

Hingga pukul 09.00 WIB, belum ada pengumuman resmi line up Indonesia dan India. Namun, Indonesia sepertinya tidak akan mengubah komposisi pemain.

Artinya, Indonesia sangat mungkin akan kembali tampil dengan line up seperti saat mengalahkan China 3-0 di perempat final dan menaklukkan Jepang 3-2 di semifinal.

Di tunggal pertama, Anthony Sinisuka Ginting bakal kembali tampil. Usai meraih kemenangan atas Zhao Junpeng (China) dan Kento Momota (Jepang), Ginting diharapkan kembali menjadi pembuka jalan bagi Indonesia.

Di game kedua, pasangan Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya bakal kembali diandalkan. Ahsan/Kevin yang menang saat melawan China dan Jepang, bakal menghadapi ganda terkuat India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Di game ketiga, Jonatan Christie bakal tampil sebagai tunggal kedua. Jonatan diharapkan kembali move on usai kalah dari Kenta Nishimoto (Jepang) di semifinal.

Andai skor belum 3-0, game keempat bakal dimainkan. Bila tidak ada perubahan, Fajar Alfian/Muhamamd Rian Ardianto bakal kembali tampil.

Dan di game kelima, bila skor masih sama kuat 2-2, Shesar Hiren Rhustavito harus kembali siap turun bermain.

Shesar menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Jepang. Namun, melawan India, Shesar wajib waspada. Sebab, India punya Prannoy HS yang berpengalaman.

Merujuk pada komposisi tersebut, final Piala Thomas 2022 diprediksi nanti bakal ketat. Bila di tiga game pertama Indonesia bisa mengambil dua kemenangan, peluang jadi juara akan terbuka lebar.

Sebab, merujuk pada pertandingan di perempat final dan semifinal, ganda kedua India tidak terlalu kuat.

Terpenting, Ginting dkk harus tampil all out dan tanpa sedikitpun meremehkan kekuatan lawan. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun