Harapan muncul dari dua ganda campuran Indonesia di Korea Open 2022. Keduanya menjaga asa untuk meraih gelar usai memastikan lolos ke perempat final, Kamis (7/4).
Sebelumnya, penggemar bulutangkis Indonesia masih menunggu kabar bagus dari ganda campuran.
Hingga April ini, ganda campuran menjadi satu dari dua sektor yang belum meraih gelar di tahun 2022 ini. Sektor lainnya adalah ganda putri.
Bedanya, performa ganda putri memang tidak maksimal imbas cederanya Apriyani Rahayu. Cedera itupula yang membuat ganda putri peraih medali emas Olimpiade 2020 ini terpaksa melupakan mimpi memburu gelar All England 2022.
Cederanya Apri juga membuat badminton lovers Indonesia dibuat penasaran tingkat tinggi. Sebab, rencana menyaksikan Apriyani dengan Siti Fadia Silva, belum kesampaian.
Mereka seharusnya tampil di German Open dan Swiss Open pada Maret lalu demi menambah poin untuk memperbaiki peringkat BWF. Tapi, semuanya batal.
Penampilan Labil Ganda Campuran Indonesia di Tur Eropa
Tapi untuk ganda campuran, dua pasangan pelatnas, Rinov Rivaldy/Pitha Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso rutin tampil di turnamen Eropa selama Maret lalu.
Rinov/Pitha dan Adnan/Mychelle tampil beruntun di German Open, All England, dan Swiss Open. Mereka kini jadi andalan selepas Praveen Jordan/Melati Daeva didegradasi.
Namun, dari tiga penampilan di tur Eropa tersebut, tampak jelas bila dua pasangan ini masih labil. Keduanya masih angin-anginan. Kadang main bagus. Kadang main ambyar.
Bila begitu, sektor ganda campuran Indonesia terancam etrtinggal dibanding ganda putra, tunggal putra, dan tungga putri yang sudah meraih gelar.
Mari kita lihat fakta ini.
Di German Open, Rinov/Pitha dan Adnan/Mychelle sama-sama terhenti di perempat final. Mereka takluk dari ganda Eropa.
Toh, bisa tembus perempat final itu tidak terlalu buruk. Utamanya bila merujuk pada pertimbangan mereka lama tidak turun bermain.
Namun, sepekan kemudian, di All England, keduanya tidak mampu melangkah jauh. Mereka langsung tersingkir di babak 32 besar turnamen bulutangkis tertua di dunia ini. Â
Rinov/Pitha dikalahkan ganda Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith yang juga mengalahkan mereka di German Open.
Sementara Adnan/Mychelle kalah dari ganda Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.
Lalu di Swiss Open 2022, Rinov/Pitha kembali kalah dari Ellis/Smith di babak awal.
Sementara Adnan/Mychelle sempat tampil oke saat mengalahkan Praveen/Melati yang menjadi unggulan 2 di babak awal. Itu sekaligus pembuktian mereka pantas diandalkan.
Namun, di babak kedua, Adnan/Mychelle justru kalah dari pemain non unggulan, yakni ganda Prancis, Willima Villeger/Anne Tran.
Justru pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang tidak banyak diekspos, malah mampu tembus ke babak semifinal.
Harapan dari Korea Open 2022
Dari tiga penampilan di tiga turnamen Eropa itu, mudah mengatakan bila penampilan dua ganda campuran Indonesia ini masih labil.
Namun, kita tentu tidak boleh berhenti berharap. Sebab, bagaimanapun, mereka masih berproses.
Apalagi, usia mereka masih muda. Adnan kini masih 22 tahun. Mychelle 23 tahun. Sementara Rinov dan Pitha sama-sama berusia 22 tahun.
Pekan ini, badminton lovers menunggu kiprah mereka di Korea Open, turnamen BWF World Tour level Super 500.
Hari ini, keduanya memastikan lolos ke perempat final usai meraih hasil manis di babak 16 besar. Tentu, itu menjadi kabar bagus.
Menariknya, keduanya seperti sehati. Keduanya meraih kemenangan rubber game alias tiga game saat mengalahkan ganda tuan rumah.
Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso yang bermain lebih dulu, sempat dibuat tak berkutik saat menghadapi Tae Yang Shin/Chang Ye Na.
Mereka kalah 12-21 di game pertama. Namun, Adnan/Mychelle lantas bangkit di game kedua. Mereka mamp berbalik menang dengan skor telak 21-10.
Di game penentuan, ganda campuran Indonesia yang menjadi unggulan 7 ini unggul telak 21-9 untuk lolos ke perempat final.
Sukses Adnan/Mychelle membuat Rinov/Pitha yang bermain di lapangan yang sama setelahnya, jadi lebih termotivasi.
Rinov/Pitha yang merupakan unggulan 6, berhasil mengalahkan Dong Ju Ki/Kim Hyerin lewat rubber game super ketat.
Menang 21-14 di game pertama, Rinov/Pitha kalah 19-21 di game kedua. Laga pun berlanjut di game ketiga.
Laga penentuan ini berjalan ketat. Terjadi setting point saat skor sama 20-20. Bahkan, skor kembali sama 22-22, 24-24. Hingga Rinov/Pitha akhirnya menang 26-24.
Di perempat final, Adnan/Mychelle kembali berjumpa ganda Korea, Ko Sung-hyun/Eom Hye-won yang merupakan unggulan 4.
Sementara Rinov/Pitha akan bertemu ganda Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito yang di babak 16 besar membuat kejutan dengan memulangkan ganda Malaysia unggulan 3, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai.
Dengan Rinov/Pitha dan Adnan/Mychelle berada di pool berbeda, ada harapan keduanya bisa bertemu di babak final.
Namanya berharap sah-sah saja.
Siapa tahu mereka bersemangat setelah mengetahui rekan mereka di pelatnas, Jonatan Christie dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akhirnya kembali juara setelah 2,5 tahun paceklik gelar. Keduanya juara di Swiss Open 2022 akhir Maret lalu.
Termasuk juga tunggal putri, Putri Kusuma Wardani yang sudah meraih gelar di Orleans Masters pada pekan lalu.
Selain itu, saya pribadi juga berharap, PBSI juga lebih sering menurunkan Rehan/Lisa ke turnamen.
Sebab, terbukti, Rehan, putra dari legenda ganda campuran Indonesia, Tri Kusharjanto ini punya potensi bersama Lisa.
Faktanya, mereka bisa tembus semifinal Swiss Open dan jadi finalis Orleans Maters pada pekan lalu. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H