Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Gadis Tangerang Berpeluang Jadi Tunggal Putri Pertama Indonesia Juara Orleans Masters

3 April 2022   11:17 Diperbarui: 3 April 2022   17:05 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Putri Kusuma Wardanani kembali jadi news maker.

Tadi malam, tunggal putri rising star Indonesia ini memastikan lolos ke final turnamen bulutangkis Orleans Masters 2022 di Prancis.

Kini, Putri (19 tahun) berpeluang menjadi tunggal putri pertama Indonesia yang juara di Orleans Masters.

Sejak turnamen bulu tangkis BWF World Tour level Super 100 ini digelar pada 2012 silam, memang belum pernah ada tunggal putri Indonesia yang bisa juara.

Mungkinkah Putri bakal menjadi yang pertama dan membuka pintu bagi pemain-pemain Indonesia di tahun-tahun berikutnya? Kenapa tidak.

Bicara Putri KW--begitu warganet menyebut namanya--memang menarik. Tidak hanya berparas manis, dia juga termasuk 'spesies langka' di bulu tangkis Indonesia.

Ya, tidak sedikit badminton lovers Indonesia yang mengakui bila Putri punya potensi menjadi pemain kelas dunia. Putri bahkan disebut bakal melesat melebihi seniornya saat ini.

Harus diakui, pencapaian gadis kelahiran Tangerang ini memang keren. Tahun 2021 lalu, di usia 18 tahun, Putri jadi juara di Spanyol Masters, turnamen BWF World Tour level Super 300.

Kala itu, dia mengejutkan pemain-pemain unggulan Eropa seperti Line Christophersen asal Denmark dan Lianne Tan dari Belgia.

Setiap kali dikirim ke turnamen internasional, penampilan Putri tidak mengecewakan. Dia menunjukkan bisa bersaing dengan pemain-pemain dunia di levelnya.

Bukan unggulan tapi ke final Orleans Masters 2022

Terkini, Putri KW memastikan lolos ke babak final turnamen Orlens Masters 2022 di Prancis. Padahal, Putri bukan unggulan di turnamen level Super 100 ini.

Tadi malam, Putri KW memastikan lolos ke final setelah mengalahkan unggulan 3 asal Denmark, Line Kjaersfeldt di semifinal dengan skor 21-10, 22-20.

Dari skor tersebut, terbaca bila Putri tidak minder menghadapi Kjaersfeldt (27) tahun yang rankingnya jauh di atasnya.

Kjaersfeldt kini menempati ranking 31 dunia. Sementara Putri ada di ranking 76. Namun, apa yang terjadi di lapangan menunjukkan ranking BWF itu hanyalah angka.

Faktanya, Putri mampu mendominasi game pertama dengan keunggulan jauh 21-10. Dia membuat Kjaersfeldtmati gaya. Game kedua, Kjaersfeldt yang tidak mau kalah dari bocah belia, tampil ngotot.

Sempat terjadi setting point saat skor sama 20-20. Namun, Putri menunjukkan bila dirinya punya mental tangguh di masa poin kritis. Dia pun menang 22-20.

Bagaimana peluang Putri di final?

Perjuangan Putri untuk naik podium juara tidak akan mudah. Sebab, di final yang dimainkan Minggu (3/4) malam nanti, dia akan menghadapi pemain berpengalaman asal Amerika Serikat, Iris Wang.

Wang yang berusia 27 tahun, kini menempati ranking 33 dunia. Dia lolos ke babak final setelah mengalahkan pemain Kanada, Zhang Wenyu 21-18, 21-10 di semifinal, Sabtu (2/4) tadi malam.

Dari usia dan jam terbang, Wang jelas lebih berpengalaman dibandingkan Putri. Dia bahkan pernah bermain di Olimpiade 2016 di Brasil. Bagi setiap pebulu tangkis, tampil di Olimpiade adalah mimpi yang ingin diwujudkan.

Toh, Putri lebih unggul dibanding Wang dalam pencapaian di BWF World Tour.

Faktanya, Putri sudah pernah juara di Spain Masters 2021. Padahal, itu turnamen level Super 300 yang levelnya bahkan lebih tinggi dari Orleans Masters. Level lebih tinggi artinya ada lebih banyak pemain dengan ranking tinggi yang tampil.

Sementara bagi Wang, final Orleans Masters nanti merupakan pencapaian final perdananya di turnamen BWF World Tour.

Artinya, di atas kertas, dengan pernah merasakan atmosfer babak final, Putri punya peluang untuk juara.

Tunggal putri pertama Indonesia juara di Orleans Masters

Dengan tampil di final, Putri, pebulu tangkis kelahiran Tangerang 20 Juli 2022 kini bahkan bisa mengukir sejarah baru. Dia berpeluang jadi tunggal putri pertama Indonesia yang juara di Orleans Masters sejak 2012.

Sebelumnya, dari beberapa tunggal putri Indonesia yang tampil di turnamen ini, utamanya yang kini masih bermain, tidak yang bisa melangkah ke final.

Senior Putri, Ruselli Hartawan (24 tahun), maksimal sampai di babak semifinal di Orleans Masters 2018.

Sementara senior Putri di Pelatnas, Gregoria Mariska Tunjung yang kini menjadi tunggal putri pertama Indonesia, terhenti di perempat final di tahun yang sama.

Orleans Masters tahun ini menjadi penampilan kedua bagi Putri. Tahun lalu, dia juga tampil. Langkahnya terhenti di babak perempat final usai dikalahkan pemain Thailand, Busanan Ongbamrungphan yang lantas menjadi juara.

Kini, Putri yang tampil bukan sebagai pemain unggulan, mampu lolos ke babak final.

Dia mengawali langkahnya dengan mengalahkan pemain India, Ashmita Chalila. Lalu menundukkan seniornya Ruselli Hartawan lewat kemenangan telak.

Lantas, di perempat final, dia mendominasi pemain Estonia, Kristin Kuuba lewat kemenangan 21-5, 21-17. Dan tadi malam mengalahkan Line Kjrsfeldt yang di atas kertas lebih diunggulkan.

Mentalitas hebat Putri KW

Sebenarnya, apa yang menjadi kekuatan Putri KW?

Melihat gaya permainan Putri, dia sebenarnya tidak seperti Carolina Marin, pemain Spanyol yang dia idolakan. Putri bukan tipikal pemain menyerang seperti Marin.

Bahkan, badmintonlovers di kolom komentar Instagram resmi PBSI, acapkali menyebut Putri masih punya pekerjaan rumah untuk melatih pukulan smashnya agar lebih mematikan.

Tapi, Putri punya kelebihan piawai menaruh shuttlecock di tempat yang sulit dijangkau lawan. Baik lewat pukulan drop shot maupun pukulan lob.

Namun, kelebihan utama Putri KW dibandingkan tunggal putri Indonesia lainnya, menurut saya ada pada mentalnya. Dia bukan jenis pemain cemen yang bisa dengan mudah diintiminasi oleh lawan.

Sebab, di lapangan, pemain sejatinya bukan hanya beradu skill. Tapi juga mental. Baik lewat tatapan mata maupun teriakan ketika mendapat poin. Dalam hal ini, Putri meniru Marin yang terkenal dengan teriakan khasnya di lapangan.

Mental hebat itu diperlihatkan Putri di babak awal Orleans Masters 2022.

Saat melawan Ashmita Chalila, Putri dipaksa bermain rubber game. Lawan sebenarnya di atas angin karena menang di game kedua. Toh, Putri bisa memenangi game ketiga dengan skor mencolok 21-14.

Lalu di babak kedua, ketika bertemu Ruselli Hartawan, tidak sedikit yang menyebut Memey--panggilan Ruselli bakal menjadikan laga itu sebagai pembuktian setelah dirinya didegradasi dari pelatnas PBSI.

Yang terjadi, Putri malah menang dua game dengan skor mencolok 21-11, 21-10. Seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya memang layak menghuni Pelatnas.

Mentalitas nggak cengeng itulah yang perlu kembali diperlihatkan Putri di final nanti. Bila unggulan 3 bisa dia kalahkan, unggulan 4 seharusnya bukan lawan yang mustahil dikalahkan.

Semangat Putri. Ayo juara. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun