Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beda Nasib Italia dan Portugal, Ronaldo Berpeluang Tampil di Piala Dunia Sebelum Pensiun

25 Maret 2022   11:05 Diperbarui: 25 Maret 2022   11:17 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Makedonia Utara merusak skenario kemungkinan terjadinya pertandingan paling dramatis di final play off menuju Piala Dunia 2022 usai mereka mengalahkan Italia dini hari tadi.

Makedonia Utara yang tidak diunggulkan, menang 1-0 atas Italia yang menjadi tuan rumah di semifinal play off. Italia pun gagal lolos ke Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar tahun ini.

Kegagalan Italia ini bak seperti wahana roller coaster yang setelah berada di atas, lantas bergerak menukik tajam ke bawah.

Masih segar dalam ingatan, pada Juli 2021 lalu, Italia jadi juara Eropa 2020 usai mengalahkan Inggris di final. Kala itu, Italia diyakini sudah move on dari kegagalan tampil di Piala Dunia 2018.

Sang pelatih Roberto Mancini dipuja-puja telah mampu menyegarkan Italia.

Mancini dipuji bukan hanya karena bisa membawa Italia keluar dari pakem lawas bermain bertahan menjadi lebih ofensif. Tapi juga memunculkan pemain-pemain muda dengan kemampuan spesial seperti Nicolo Barella dan Federico Chiesa.

Yang terjadi, belum genap setahun, Italia kini malah gagal lolos ke Piala Dunia 2022.

Bahkan, Italia gagal beruntun tampil di Piala Dunia. Sebelumnya, juara dunia empat kali ini juga gagal lolos ke Piala Dunia 2018 silam. Artinya, Italia hanya jadi penonton di dua edisi terakhir Piala Dunia. 

Italia awalnya dijagokan bertemu Portugal di final play off

Sebelum bencana di Renzo Barbera dini hari tadi, Italia sebenarnya dijagokan menang atas Makedonia Utara. Sementara Portugal yang berada satu 'kolam' dengan Italia, dijagokan bisa mengalahkan Turki.

Italia lantas berjumpa Portugal di final play off untuk memperebutkan satu tiket lolos ke Piala Dunia 2022.

Itu akan menjadi pertandingan super dramatis bagi pecinta sepak bola. Sebab, mereka akan 'dipaksa' memilih Italia yang hadir di Piala Dunia 2022 atau Portugal dengan Cristiano Ronaldo yang berharap tampil di piala dunia terakhirnya. Salah satu di antara mereka bakal out.

Karenanya, saat undian play off dulu, tidak sedikit penggila bola yang menyesalkan, mengapa Italia harus berada satu jalur dengan Portugal. Kenapa kok tidak dipisah saja agar Italia dan Portugal sama-sama bisa lolos ke Piala Dunia.

Toh, 'skenario' pertandingan final dramatis itu ternyata gagal terwujud. Bukan Italia vs Portugal yang tercipta di final play off Piala Dunia 2022. Tapi Portugal vs Makedonia Utara.

"Sulit untuk dijelaskan. Kekecewaan yang amat besar. Kami main bagus tapi gagal mencetak gol. Tentu saja perasaan kami saat ini hancur dan hampa," tutur bek senior Italia Giorgio Chiellini seperti dikutip dari UEFA.com.

Chiellini benar. Italia memang bermain bagus saat melawan Makedonia Utara dini hari tadi. Mereka menguasai pertandingan dengan dominasi penguasaan bola mencapai 70 persen.

Bahkan, sepanjang pertandingan, tim yang diarsiteki Roberto Mancini ini menciptakan 30 peluang yang lima di antaranya on target alias mengarah ke gawang lawan.

Namun, Penampilan solid pertahanan Makedonia Utara ditambah kokohnya penjaga gawang Stole Dimitrievski membuat Italia frustrasi.

Malapetaka bagi Italia justru datang di detik-detik terakhir jelang berakhirnyalaga. Striker yang pernah bermain untuk tim Serie A Palermo, Aleksandar Trajkovski memberi hukuman pada kelengahan lini belakang Italia.

Terjadi duel udara di lini tengah setelah bola tendangan gawang Dimitrievski yang melambung tinggi. Bola dikuasai Trajkovski yang segera melepaskan tendangan dari luar kotak penalti.

Bola sempat memantul tanah dan menghujam pojok kanan gawang Italia yang dijaga Gianluigi Donnaruma. Gol yang sulit dibalas oleh Italia. Hingga akhir laga, Makedonia Utara unggul 1-0.

Portugal menang, Ronaldo semringah

Namun, hanya Italia yang menangis. Portugal berhasil lolos ke final play off.

Portugal lolos ke final setelah mengalahkan Turki 3-1 di semifinal play off menegangkan yang dimainkan di Estadio DO Dragao di Porto, Jumat (25/3) dini hari tadi.

Itu artinya, megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo yang kini berusia 37 tahun, berpeluang untuk mewujudkan mimpinya tampil di Piala Dunia terakhirnya sebelum gantung sepatu.

Tampil menyerang sejak kick off dengan mengandalkan Ronaldo dan Diogo Jota di lini depan plus sokongan Bruno Fernandes sebagai gelandang serang, Portugal mampu unggul dua gol di babak pertama.

Dua gol Seleccao das Quinas--julukan Timnas Portugal, dicetak oleh pemain sayap Otavia di menit ke-15 dan sundulan tajam Diogo Jota di menit ke-42.

Di babak kedua, pertandingan berjalan mendebarkan. Turki memperkecil skor lewat gol Burak Yilmas di menit ke-65 yang didahului umpan satu dua cepat.

Bahkan, Turki sebenarnya berpeluang menyamakan skor ketika mendapat hadiah penalti di menit ke-85. Situasi menegangkan terjadi di momen ini. Tapi, tendangan Yilmaz justru melambung di atas gawang.

Di masa injury time, Portugal menambah gol lewat Matheus Nunes di menit ke-94 dan memastikan kemenangan 3-1 untuk lolos ke final play off.

Ronaldo dimainkan penuh di pertandingan ini. Meski tidak mencetak gol, kapten tim Portugal ini memaksa satu hingga dua Turki untuk terus mengawal dan mengawasi pergerakannya.

Bek-bek Turki tidak mau kecolongan.

Mereka tahu, meski sudah berusia senja, Ronaldo masih sangat berbahaya ketika mendapatkan peluang mencetak gol. Situasi itu membuat pemain Portugal lainnya tidak terkawal. Seperti saat gol Jota dan Nunes.

Kemenangan ini jelas membuat Ronaldo semringah. Portugal kini berpeluang lolos ke Piala Dunia 2022 setelah tak mampu lolos langsung lewat jalur kualifikasi.

Kini, Ronaldo dkk hanya membutuhkan satu kemenangan lagi. Yakni saat menghadapi Makedonia Utara di final play off Rabu (30/3) pekan depan. Pemenang final play off ini dipastikan meraih tiket lolos ke Piala Dunia 2022. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun